
MEDAN.Ersyah.com l Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) melalui Dinas Sosial secara resmi melepas 31 anak asuh dari kelompok Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang selama ini mendapat pengasuhan di UPTD Pelayanan Sosial Anak Balita Medan, Selasa (24/6/2025). Acara ini menjadi simbol komitmen negara hadir dalam menjamin hak pendidikan dan kesejahteraan bagi anak-anak dari kelompok rentan.
“Pemerintah Provinsi Sumut tidak tidur untuk mewujudkan pendidikan anak kurang mampu,”kata Sekretaris Dinas Sosial Sumut, Fachrizal Nasution.

Dijelaskan, anak-anak yang dilepas telah mengikuti program pengasuhan, termasuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), serta mendapatkan dukungan gizi dan sandang selama berada di bawah perlindungan UPTD.
“Pembinaan ini adalah bentuk kehadiran pemerintah dalam menjamin anak-anak Sumut mendapat akses pendidikan yang layak. Semoga menjadi bekal untuk masa depan mereka,”ujarnya.
Fachrizal didampingi Kepala UPTD Pelayanan Sosial Anak Balita Medan, Lily Maulina Lubis menyebut, momen ini juga mencerminkan harapan besar, agar anak-anak dari kelompok PPKS mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan menggapai cita-cita mereka. Dukungan negara tidak hanya berhenti di PAUD, tetapi juga tersedia dalam bentuk program lainnya seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan sekolah rakyat.
Tak hanya untuk balita, Dinas Sosial Sumut juga menjalankan pembinaan terhadap anak-anak terlantar dan anak putus sekolah melalui UPTD di berbagai kabupaten/kota.
“Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan. Di UPTD daerah kami juga membina anak-anak putus sekolah agar mereka tak kehilangan masa depan,”imbuh Fachrizal.
Acara pelepasan ditandai dengan penyerahan sertifikat kepada anak-anak yang mengenakan pakaian wisuda sederhana, simbol langkah baru dalam perjalanan hidup mereka.
Salah satu wali anak asuh, German Habeahan, menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah terhadap cucunya.
“Terima kasih atas perhatian dan pendidikan yang diberikan. Cucu kami sekarang punya harapan untuk masa depan. Kami tak bisa membalas apa pun selain doa,”ucapnya haru.(red01)
