Temu Kangen Anak Kebon, H.Surya Cerita Perjalanan Hidup Sampai Jadi Wakil Gubernur

Wakil Gubernur Sumatera Utara, H.Surya saat temu kangen dan silaturahmi dengan purna tugas Eks PTPN IV.(Foto. Diskominfo Sumut)

MEDAN.Ersyah.com l Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut), H.Surya, membagikan kisah masa kecilnya yang penuh perjuangan sebagai seorang anak kebon sebutan bagi anak dari pekerja perkebunan.

Di hadapan para pensiunan, Surya mengenang bagaimana ia tumbuh di tengah keluarga sederhana di kawasan perkebunan Kabupaten Asahan dan Batubara.

Anak bungsu dari delapan bersaudara ini menjadi satu-satunya yang menempuh pendidikan di Medan, sementara kakak-kakaknya tetap melanjutkan tradisi bekerja di perkebunan.

“Ya, satu-satunya anak kebon yang sekolah ke Medan waktu itu cuma saya. Karena saya ingin sekolah. Abang dan kakak saya semua kerja di kebun atau menikah dengan pekerja kebun. Hanya saya yang memilih jalan berbeda,”cerita H.Surya, dalam acara temu kangen dan silaturahmi para Purna Tugas Eks PTPN VI (kini PTPN IV), Rabu (26/6/2025) di Raz Hotel, Medan.

Perjalanan hidupnya dari anak perkebunan hingga menjabat Wakil Gubernur Sumut menjadi bukti nyata bahwa latar belakang sederhana bukan penghalang untuk meraih posisi strategis di pemerintahan.

Ia juga menyebut bahwa Gubernur Sumut saat ini, Muhammad Bobby Afif Nasution, juga berasal dari keluarga pekerja PTPN IV, dan ini nyata bahwa “anak kebon” mampu menembus batas-batas sosial dan menjadi pemimpin.

Surya mengapresiasi undangan silaturahmi dari panitia, yang baginya bukan sekadar reuni, tetapi juga momen emosional karena salah satu peserta yang hadir adalah abang kandungnya, Wagimin.

“Saya merasa pulang kampung. Bukan hanya bertemu sahabat lama, tapi juga keluarga,” katanya haru.

Ketua Panitia, Amir, menyampaikan rasa bangga atas kehadiran Surya sebagai bukti perjuangan para orang tua di perkebunan tidak sia-sia.

“Beliau adalah simbol harapan bagi generasi anak kebon, bahwa dengan tekad dan pendidikan, mereka bisa jadi pemimpin,” ujarnya.

Acara yang penuh kehangatan ini menjadi pengingat bahwa kontribusi para purna tugas tetap relevan dalam pembangunan Sumut.(red01)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *