Gubernur Sumut dan 7 Kepala Daerah Kawasan Danau Toba Sambut Revalidasi UNESCO 2025

Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution saat rapat menyambut kedatangan asesor UNESCO.(Foto. Diskominfo Sumut)

MEDAN.Ersyah.com l Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution, bersama tujuh kepala daerah dari kawasan Danau Toba, tengah bersiap menyambut kedatangan asesor UNESCO dalam rangka revalidasi Toba Caldera sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp) tahun 2025.

Persiapan dibahas dalam rapat koordinasi yang digelar di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Senin (30/6/2025).

iklan

Rapat dihadiri  bupati Samosir, Tapanuli Utara, Toba, Simalungun, Dairi, Karo dan Humbang Hasundutan serta jajaran OPD Pemprov Sumut dan instansi vertikal terkait.

“Kita ingin semua pihak bergerak bersama. Koordinasi dan kolaborasi antar daerah menjadi kunci agar revalidasi ini berhasil dan kita bisa kembali meraih status Green Card dari UNESCO,”tegas Bobby.

Dalam rapat itu, disampaikan empat rekomendasi utama dari UNESCO yang harus ditindaklanjuti:

1. Penelitian berkelanjutan dan peta geologi kawasan, 2. Peningkatan visibilitas dan panel informasi geopark yang mudah diakses masyarakat, 3. Penguatan warisan budaya lokal, dan 4. Aktivitas aktif dari badan pengelola, termasuk penyelenggaraan event nasional dan internasional.

Gubernur Bobby juga menekankan edukasi kepada masyarakat, terutama terkait kebiasaan yang bisa merusak lingkungan geosite seperti pembakaran liar. Ia mengajak seluruh instansi, termasuk kepolisian, untuk aktif mendampingi proses edukasi dan pengawasan.

Direktur Sumber Daya Energi, Mineral, dan Pertambangan Kementerian PPN/Bappenas, Togu Santoso Pardede menyebut Geopark bukan hanya kawasan geologi biasa, tetapi juga mencakup nilai warisan bumi berupa geoheritage, geodiversity, biodiversity, hingga cultural diversity.

“Hingga kini ada 229 UGGp tersebar di 50 negara. Tiongkok menjadi negara dengan jumlah terbanyak (49 UGGp), disusul Spanyol (18), Indonesia dan Italia masing-masing 12, serta Jepang 10,”jelasnya.

Togu berharap Geopark Toba bisa berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui pengembangan geowisata berkelanjutan dan peningkatan ekonomi masyarakat lokal.

Revalidasi Toba Caldera dijadwalkan berlangsung pada 21–25 Juli 2025, dengan kedatangan dua asesor UNESCO: Jose Brilha dari Portugal dan Jeon Yong Mun dari Korea Selatan. Mereka akan memulai kunjungan dari Bandara Silangit, dan meninjau beberapa geosite unggulan seperti Taman Eden, kawasan Samosir, serta rute Merek–Sipiso-piso–Tongging, sebelum kembali ke Medan.(red01/RH)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *