
BATUBARA.Ersyah.com l Suara perlawanan dari internal Partai Gerindra Kabupaten Batubara mulai menguat. Sejumlah kader senior partai menggelar rapat konsolidasi di Kecamatan Lima Puluh, Selasa (1/7/2025), untuk menyikapi mandeknya roda organisasi dan stagnasi kepemimpinan di tubuh DPC Partai Gerindra Batubara.
Pertemuan dipimpin langsung mantan Ketua DPC Gerindra Batubara periode 2011-2022, H.M Rafik, yang dihadiri dalam konsolidasi ini mantan Sekretaris DPC periode 2008–2011, kader lama seperti Siti Aisyah (Gerindra 2008), dan Ahmat Setia Bakti (mantan staf sekretariat 2011–2023), serta perwakilan ketua PAC dari periode 2011–2023.

Dalam rapat tersebut, para kader menyuarakan kekecewaan mendalam atas kepemimpinan Ketua DPC saat ini yang dinilai gagal mengonsolidasikan kekuatan partai. Salah satu isu krusial yang disorot adalah belum adanya perwakilan Fraksi Gerindra yang menduduki posisi pimpinan DPRD Batubara, meskipun pemilu legislatif telah berlangsung lebih dari enam bulan lalu.
“Kami kecewa, partai sebesar Gerindra seolah kehilangan arah di Batubara. Tidak ada upaya serius dari DPC untuk mendorong kader duduk di kursi pimpinan DPRD. Ini bukan sekadar kelalaian, ini soal marwah partai,” tegas H. M. Rafik dalam sambutannya.
Para kader juga menuding pengurus DPC saat ini terlalu elitis dan terkesan mengkotak-kotakkan kader, hanya mengakomodasi kelompok tertentu demi kepentingan pribadi.
“Gerindra bukan milik segelintir orang, tapi milik seluruh kader. Jika DPC tidak mampu bersikap adil dan membesarkan partai, maka layak dievaluasi total,”tegas mereka.
Hasil rapat ini direncanakan akan disampaikan langsung ke DPD dan DPP Partai Gerindra. Para peserta konsolidasi mendesak agar pengurus DPC Gerindra Batubara dievaluasi total demi mengembalikan marwah partai dan memastikan keterlibatan kader secara menyeluruh.
“Ini bukan soal ambisi, tapi soal tanggung jawab terhadap amanat rakyat dan martabat partai,”pungkas Ahmat Setia Bakti.(red01/mn)
