BATUBARA.Ersyah.com l Polres Batubara melakukan pemusnahan barang bukti narkoba jenis sabu, ganja dan pil ekstasi secara besar-besaran.
Acara digelar, Senin (25/8/2025) di halaman samping Sat Narkoba, Polres Batubara atas sejumlah kasus narkotika yang terjadi sepanjang tahun 2025.
Pemusnahan narkoba ini merupakan hasil dari penangkapan enam tersangka yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika di wilayah Batubara.
Barang bukti yang dimusnahkan berasal dari beberapa laporan polisi, di antaranya LP/172, LP/188, LP/145, dan LP/108, dengan total barang bukti mencapai puluhan kilogram.
Kapolres Batubara, AKBP Doly Nelson HH Nainggolan dalam jumpa pers menegaskan, tidak akan memberikan ruang bagi pelaku kejahatan narkotika.
“Ini adalah bentuk nyata keseriusan kami dalam melindungi masyarakat dari bahaya narkoba. Penindakan tegas akan terus dilakukan tanpa pandang bulu,”ucap Kapolres.
Dari penangkapan itu, petugas mengamankan barang bukti yang dimusnahkan, Sabu seberat 27.376,49 gram, Ganja kering sebanyak 24.574 gram dan Pil ekstasi sejumlah 22.092,27 gram.
Penangkapan para pelaku dilakukan di berbagai lokasi, mulai dari kawasan perkebunan sawit hingga di Desa Seimuka dan Medang Deras. Dalam penggerebekan tersebut, petugas menyita juga sejumlah barang bukti pendukung seperti handphone, kendaraan, dan uang tunai.
Bupati Batubara, H.Baharuddin Siagian yang hadir dalam acara tersebut, memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran Polres Batubara dan instansi terkait atas upaya keras mereka memberantas narkoba. “Perang melawan narkoba adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah daerah akan terus mendukung langkah kepolisian agar Batubara terbebas dari narkoba,”ujar Bupati.
Selain itu, Kepala BNN Kabupaten Batubara AKBP Arnis Syafni Yanti, juga menekankan pentingnya sinergi semua elemen masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat dari penyalahgunaan narkoba.
“Kita semua harus terus bergerak untuk memutus peredaran narkoba,”ucapnya.
Pemusnahan barang bukti ini dihadiri pejabat daerah, aparat penegak hukum, hingga media massa yang turut mengawal transparansi proses tersebut.(mn)
