Gubernur Sumut Turun ke Sawah di Asahan, Pastikan Irigasi dan Bantuan Tepat Sasaran

Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution berdialog dengan kelompok tani di Kabupaten Asahan, usai meninjau sawah dan menyerahkan bantuan.(Ersyah/S)

ASAHAN.Ersyah.com l Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution berkomitmen kuat terhadap sektor pertanian dengan mengikuti gerakan tanam padi di Desa Rawang Lama, Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan, Selasa (25/11/2025).

Selain menanam padi, Bobby berdialog langsung dengan kelompok tani dan menyerahkan bantuan untuk menekan biaya produksi petani.

Dalam pertemuan dengan enam kelompok tani, Bobby mendengar berbagai keluhan dan masukan terkait kebutuhan pertanian di lapangan.

Ia menegaskan bahwa pemerintah hadir untuk menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kesejahteraan petani.

“Harga gabah Rp6.500 per kilogram merupakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan untuk melindungi petani dan mencegah lonjakan harga beras,” ujarnya.

Bobby menyampaikan, fokus Pemerintah Provinsi Sumut saat ini adalah mengurangi beban pengeluaran petani agar keuntungan meningkat. Pemprov memberikan bantuan bibit padi hibrida berpotensi tinggi serta enam unit hand tractor untuk efisiensi biaya produksi.

“Tugas kami adalah memastikan biaya produksi per hektare turun sehingga keuntungan petani meningkat. Bantuan ini kita berikan untuk benar-benar meringankan beban petani,”ucapnya.

Terkait persoalan irigasi, Bobby meminta Pemkab Asahan segera menyelesaikan sengketa tata batas lahan yang menghambat pembangunan jaringan irigasi. Menurutnya, penyelesaian lahan merupakan prasyarat utama agar air dapat terdistribusi dengan baik ke lahan pertanian.

Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar, melaporkan, sektor pertanian di daerahnya mencakup 847 hektare lahan di lima kecamatan. Ia menyebutkan hasil produksi pertanian terus meningkat.

“Pada 2024, Asahan menghasilkan sekitar 99.126 ton. Tahun 2025 diperkirakan naik 6,34% menjadi 105.105 ton,”paparnya.

Bupati Taufik juga memastikan pembangunan irigasi sekunder telah mencapai 90%. Untuk persoalan air di Kecamatan Meranti, ia menjelaskan bahwa BWS sedang melakukan pencucian saluran guna menambah debit air, sementara masalah lahan dengan PTPN 4 sedang diselesaikan melalui musyawarah.

Bupati juga mengapresiasi bantuan bibit hibrida dari Pemprov Sumut dan berharap varietas unggul tersebut dapat meningkatkan frekuensi panen menjadi dua kali setahun, sehingga pendapatan petani semakin bertambah.(S/red01)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *