Doa Lintas Agama Warnai HUT ke-19 Batubara

Bupati Batubara,H.Baharuddin Siagian bersalaman dengan para tokoh masyarakat yang hadir, usai acara doa dan zikir bersama dan menyerahkan bantuan.(Foto. Diskominfo BB)

BATUBARA.Ersyah.com l Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batubara merayakan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-19 dengan dzikir dan doa bersama lintas agama sebagai ikhtiar memohon keberkahan dan keselamatan daerah.

Dzikir dan doa bersama dihadiri Bupati Batubara H.Baharuddin Siagian, Anggota DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tanjung, Wakil Bupati Syafrizal, Ketua DPRD Safi’i, Ketua TP PKK Ny. Henny Heridawaty Baharuddin, unsur Forkopimda, jajaran OPD, serta ratusan jamaah, Senin (15/12/2025) di Aula Kantor Bupati Batubara.

Acara diawali pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan tausiyah dari Ustadz Abdul Latif. Suasana menjadi refleksi sekaligus penguatan spiritual di tengah tantangan yang dihadapi daerah.

Bupati Baharuddin menyampaikan, doa bersama tidak hanya bagian dari peringatan HUT, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian atas musibah bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.

“Kami menyampaikan turut berduka cita atas musibah yang terjadi. Semoga para korban diberi kekuatan dan ketabahan,”ujarnya.

Bupati mengungkapkan beberapa kecamatan di Batubara turut terdampak bencana. Pemerintah daerah, kata dia, telah turun langsung ke lapangan dan menyalurkan bantuan dengan berkolaborasi bersama Bapanas serta perusahaan-perusahaan yang ada di Batubara.

Bupati Baharuddin menekankan pentingnya pendataan ulang korban yang belum menerima bantuan.

Ia secara tegas meminta agar seluruh bantuan sosial, khususnya Program Keluarga Harapan (PKH), disalurkan secara adil dan tepat sasaran.

“Saya minta Dinas Sosial, camat, kepala desa, dan seluruh pendamping desa memastikan penerima PKH benar-benar yang berhak. Jangan ada penyelewengan. Ini harus menjadi perhatian serius kita bersama,”ucapnya.

Sementara itu, Anggota DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tanjung menilai kegiatan dzikir dan doa bersama sangat tepat dan memiliki makna mendalam bagi perjalanan Kabupaten Batu Bara ke depan.

“Doa dan dzikir ini bukan hanya dilakukan saat musibah, tetapi harus menjadi tradisi untuk memohon keberkahan dan kekuatan dalam membangun daerah,”ujarnya.

Pemkab Batubara juga menyalurkan berbagai bentuk kepedulian sosial, di antaranya santunan anak yatim, insentif bagi bilal mayit, penggali kubur dan ustadz, bantuan kepada istri dan ahli waris pejuang Gemkara, serta beasiswa bagi mahasiswa asal Batubara.

Selain itu, diserahkan pula zakat kelompok tani dan bantuan sarana rumah ibadah, baik masjid, mushala, maupun gereja.(red01)

iklan