Jakarta, Ersyah.com | Ada beberapa orang Indonesia terlibat dalam pembuatan mobil listrik Tesla di Amerika Serikat, salah satunya Niko Questera. Pria lulusan tesla mendirikan perusahaan motor pelahap seterum yang diberinama Quest Motors.
Produk pertamanya adalah Atom Alpha yang ditampilkan dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang pada 11-21 November 2021.
Dalam pembuatan Atom Alpha, Niko menggandeng desainer mantan karyawan Kawasaki yang pernah singgah di bengkel motor kustom ternama, yakni Smoke Garage.
“Jadi kita membuat produk simpel, namun tetap futuristik. Enggak banyak bodi, bentuknya kecil dan target segmennya untuk penghobi atau penggemar mainan,” ujarnya kepada awak media, Selasa 16 November 2021.
Motor ramah lingkungan tersebut terlihat seperti mainan anak-anak, namun dapat mengangkut orang dewasa. Dimensi panjangnya hanya 1.300 mili meter, lebar 609 mm, dan tinggi 1.030 mm dengan jarak pijak ke tanah 104 mm.
“Jadi orang menggunakan ini bukan kepikiran sebagai kendaraan roda dua pada umumnya, namun dia enjoy kaya di tempat pariwisata bukan untuk kerja,” tuturnya.
Mantan Software Integration Engineer Tesla itu menyebut, bahwa dinamo atau motor listrik yang digunakan sebagai sumber penggerak dibuat menyatu dengan roda belakang berkuran 10 inci, atau hub.
Artinya bukan menggunakan model mid drive, sehingga tidak memiliki vanbelt atau rantai untuk menggerakannya. Sektor elektronik seperti baterai dan inverter dibuat di dalam negeri meski bahan bakunya dari China.
“Kami buat di sini, Yang kami beli dari luar itu seperti cell baterainya Lithium-ion, dan kita kemas atau menggabungkan cell baterai itu di Bandung,” katanya.
Niko yang juga pernah bekerja di Honda Amerika Serikat itu menyesuaikan akselerasi dan deselerasi dari Atom Alpha. Sehingga perangkat lunaknya dibuat sendiri agar menghasilkan tenaga yang sesuai bobot motor, dan penggunaan baterai yang irit.
“Kalau dari China langsung bisa saja saya pasang, namun konsumsi baterai, dan tenaga yang dihasilkan saya rasa belum sesuai sehingga perlu penyetelan ulang,” sambungnya.
Harga motor listrik Quest Atom Alpha
“Kami mulai bukan pemesanan di Juli 2021, kalau pengembangannya dari Januari tahun ini. Tiga bulan pertama mikirin konsep, bulan ketiga mulai produksi. Awalnya kami buat 30 unit, sudah laku 26 unit,” katanya.
Untuk saat ini masih tersisa empat unit, namun jika tertarik untuk meminang motor tanpa emisi itu bisa menunggu satu bulan. Namun lebih lanjut dia menyebut, dalam waktu dekat Quest akan memproduksi hingga 100 unit.”jelasnya.
Tersedia dalam tiga varian, harganya mulai Rp12,9 juta untuk tipe baterai yang bisa berjalan 8 kilometer, lalu Rp14,900 juta dapat menempuh jarak 16 km, dan Rp16,900 juta bisa jalan hingga 24 km dalam keadaan baterai penuh.
Warnanya ada hitam, putih, dan kuning. “Untuk bagian mekanikal seperti frame kami garansi tiga tahun, untuk elektronik seperti baterai atau hub penggeraknya satu tahun,” tukas Niko.red