Ketua DRI Sumut Tanam 1200 Andaliman di Karo

iklan
Foto: Ketua DRI Nawal Edy Rahmayadi bersama pemilik PT MIL Edi Tanoto, perwalian The Bloom Andaliman Aristan Tea, Intan Damanik saat menanam pohon Andaliman.(Foto Kominfo Sumut)

KARO.Ersyah.com l Ketua Dewan Rempah Indonesia (DRI) Sumut Nawal Edy Rahmayadi bersama pemilik PT MIL Edi Tanoto, perwakilan The Bloom Andaliman Aristan Tea, Intan Damanik dan perwakilan Dewan Rempah Indonesia, Sabtu (15/1/22), menanaman 1.200 pohon Andaliman.

Penanaman dilakukan, di lokasi pertanian organik milik PT Merek Indah Lestari (MIL) di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatra Utara.

iklan

Kegiatan ini tindak lanjut agenda Indonesian Spices Business Forum and Expo World (ISBFE) 2021, di Hotel Niagara Parapat 10 Desember 2021 lalu.

iklan

Nawal mengaku bangga atas upaya pembudidayaan tanaman rempah, sebagai tumbuhan ikonis Danau Toba, terutama ditanam di kawasan pertanian organik.

“Andaliman akan membawa nama besar Provinsi Sumatra Utara,”ujarnya.

“Saya turut berbahagia, semoga kerjasama ini membuahkan hasil yang diharapkan bagi The Bloom Andaliman Aristan Tea dan PT Merek Indah Lestari serta Dewan Rempah, dapat mengangkat harkat dan martabat Provinsi Sumat sebagai asal rempah kebanggaan kita, Andaliman,”kata istri Gubsu tersebut.

Ia juga mengingatkan agar tetap waspada di masa pandemi Covid-19  hingga kini belum selesai. Ditambah lagi munculnya varian baru Omicron.

“Protokol kesehatan harus terus dijalankan terutama menggunakan masker serta mengikuti vaksinasi lengkap meski kondisi penularannya sudah melandai dari masa tahun lalu,”terang Nawal.

Intan Damanik mengaku telah mengajak masyarakat petani di kawasan Danau Toba bekerja sama sebagai pemasok bahan baku utama Aristan Tea (minuman). Dengan begitu, dapat dilakukan pengembangan (budidaya dan produksi) serta memasarkannya ke seluruh penjuru nusantara.

Edi Tanoto, upaya pengembangan tanaman ciri khas Sumut melalui konsep organik  bekerja sama dengan petani di sekitar kawasan wisata Taman Simalem Resort.

“Kita harapkan selain menjadi produk komoditas teh (minuman), juga bisa untuk bahan lainnya seperti saos (andaliman). Jadi visi utama kita selain pariwisata adalah mengembangkan pertanian bersama petani,”terangnya.(Rul.red01)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *