Maya Zahir: TTD Rematri Selama 1 Tahun Meminum Tablet 52 Butir

Foto: Ny Maya Zahir saat memasang selempang kepada Duta Tablet Tambah Darah (TTD).(foto. Diskominfo Batubara)

BATUBARA.Ersyah.comDuta Tablet Tambah Darah (TTD), Kabupaten Batubara di Kukuhkan Ny Maya Zahir, Kamis (20/1/22), di halaman SMAN 1 Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Sumatra Utara.

Setiap sekolah di Kabupaten  Batubara, 1 orang perwakilan siswi SMA, SMK dan Madrasah Aliyah sebagai Duta TTD.

iklan

Ny Maya Zahir, mencegah anemia dan meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh pada Remaja Putri (Rematri) sangat dianjurkan. Pemerintah telah menetapkan kebijakan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada Rematri dilakukan setiap 1 kali semingu dan selama 1 tahun akan meminum tablet sebanyak 52 butir.

“Seluruh Rematri diharuskan meminum secara bersama-sama di sekolah. Karenanya peran para Duta TTD  yang baru saja dikukuhkan, agar mengajak dan memotivasi Rematri lainnya untuk meminumnua secara berkala, karena masih banyak Rematri yang tidak meminum dengan alasan takut, mual dan sebagainya,”ujarnya.

Dalam kesempatan itu Maya Zahir mengajak para pihak terkait untuk mensukseskan pemberian tablet tambah darah dengan slogan mutiara yaitu, mencegah kurang darah pada Rematri Kabupaten Batubara.

Usai di kukuhkan Kanisa AP Manurung Duta TTD SMKN 1 Talawi mengaku senang karena dipilih sekolahnya menjadi Duta TTD.

“Senang dan bangga karena di lantik langsung dan dipasangkan selempang Duta TTD oleh Ibu Ketua TP PKK,”katanya.

Ia berjanji akan terus mensosialisasikan kepada teman – teman sekolah untuk meminum Tablet penambah darah setiap hari senin dan mensosialisasikan pencegahan stunting.

Ny Maya juga  memberikan sosialisasi tentang Tablet Tambah Darah dan penanganan dini stunting pada remaja putri.

Kadis Kesehatan drg. Wahid menyampaikan, pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan lima visi misi Presiden Joko Widodo, salah satunya pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Pembangunan SDM kunci indonesia kedepan, titik dimulainya pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah, ini merupakan umur emas untuk mencetak manusia indonesia unggul ke depan.

“Anemia atau kurang darah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di indonesia yang dapat dialami semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut. Data Riskesdas 2018, 3 sampai 4 dari 10 remaja atau 32% dari remaja di indonesia menderita anemia,”jelasnya.(red01)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *