Situs Sejarah di Batubara Harus di Jaga

iklan
Foto: Baleho tempat Situs sejarah masuknya Jepang di Pantai Sejarah Desa Perupuk Kecamatan Lima Puluh Pesisir.(ersyah.ist)

Batubara.Ersyah.com l Bupati Batubara Ir Zahir MAP didampingi Ketua TP PKK Ny Maya Indriasari Zahir resmikan situs Kampung Jepang di desa Perupuk Kecamatan Lima Puluh Pesisir Kabupaten Batubara Senin, (9/12).

Hadir dalam kesempatan itu sejarahwan Dr Ichwan Azhari, Plt Kadis Pendidikan dan Budaya Ilyas S Sitorus SE MPd, Syahril Tambusai SH, Azryn Maryda, Camat dan para undangan lainnya.

iklan

Dikatakan, situs cagar budaya yang ada di Kabupaten Batubara harus kita rawat, dijaga dan dilestarikan, “Termasuk situs sejarah pendudukan pasukan Jepang yang ada di Desa Perupuk ini,”kata Bupati Zahir.

iklan

Bahkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya, UU No 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem dan Permen No 68 Tahun 1998 tentang kawasan alam yang mempunyai ke khasan satwa, ekosistem perlu dilindungi.

“Jika kita mau ciptakan Kampung Melayu, kenapa tidak. Mari kita mulakan, ya ini kan Kabupaten Batubara memang kampung Melayu, kenapa tidak kita mulakan inovasi baru dengan mengangkat kembali. Situs Kampung Jepang di pesisir Batubara dengan berbagai ornamen dan peninggalan pra sejarah, kenapa tidak, asalkan dimanfaatkan demi kemaslahatan umat, terutama dalam meningkatkan taraf ekonomi masyarakat itu tidak ada salahnya,”ujarnya.

Zahir juga mengatakan saat ini sedang mempersiapkan untuk meresmikan Kampung Inggris yang berada di Tanjung Kasau Laut Tador dalam beberapa waktu dekat juga akan diresmikan. Sebagai upaya meningkatkan pendapatan dan membuka peluang demi memanfaatkan kearifan lokal daerah Batubara.

“Kita berharap masyaraka dapat membantu serta menjaga dari program pemerintah yang tujuannya demi kesejahteraan masyarakat Batubara,”harap Zahir.

Sejarawan Dr Phil Ichwan Azhari mengatakan bahwa Pasukan Jepang masuk ke Sumatera Utara lewat Pantai Sejarah pada bulan Maret 1942. Pendaratan pasukan Jepang di pantai ini dilakukan secara besar-besaran bersama markas besar Divisi dan Korps Sandi (Fusuyama, 1994:346-347).

Jepang seperti mengecoh Belanda yang dengan armadanya menjaga Pelabuhan Belawan dari penyusupan pasukan Jepang. Ternyata Jepang seperti menikam Belanda dari belakang dengan mendarat di kampung sunyi ini yang sama sekali tidak dijaga pasukan Belanda,” katanya.

Sebelumnya, Zahir juga telah meresmikan salah satu cagar alam yang merupakan warisan dunia yaitu Danau Laut Tador. Karena didalamnya terdapat jenis hewan langka (mamalia, ikan, reptil) dan tanaman langka yang telah hidup ratusan tahun. Sehingga ditempat ini kita jadikan lokasi cagar alam ke-2 setelah yang pertama di Bogor.(zo)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *