Peluncuran Merek ‘Kopi Sumut’

iklan
Pejabat Gubernur Sumut Agus Fatoni saat melihat kemasan kopi pada acara peluncuran kopi Sumut.(Foto. Diskominfo Sumut)

MEDAN.Ersyah.com l Peluncuran kopi asli Sumatera Utara dengan merek ‘Kopi Sumut’ ditandai dengan minum kopi bersama pada Festival Kopi Sumut, Selasa (17/9/2024), di Halaman Kantor Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Komplek PRSU, Medan.

Pejabat (Pj) Sumut Agus Fatoni yang menghadiri kegiatan menyebut Sumatera Utara merupakan provinsi terbesar ketiga penghasil kopi di Indonesia dengan kualitas terbaik dan berbagai jenis kopi yang berasal dari 33 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara. Ia berharap melalui peluncuran ‘Kopi Sumut’, lebih banyak orang yang mengenal kopi tersebut.

iklan

“Kopi Sumut memiliki banyak jenis, seperti kopi Lintong, Sipirok, Sidikalang, Simalungun, Toba, Samosir dan masih banyak lagi. Ternyata kita sangat kaya dengan jenis kopi, termasuk kopi Mandailing dan kopi Karo. Jika kita membranding setiap daerah secara terpisah, maka tidak akan terasa, tetapi jika kita membrandingnya sebagai ‘Kopi Sumut’ tunggal, orang-orang akan mengenalnya sebagai kopi Sumatera Utara,”ujar Fatoni.

iklan

Menurutnya, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ketiga di dunia, setelah Brasil dan Vietnam. Berdasarkan laporan BPS tahun 2023, produksi kopi Indonesia mencapai 800.000 ton dengan kontribusi Sumatera Utara sekitar 11% dari total produksi nasional, dengan rata-rata produksi sebesar 90.000 ton per tahun.

“Pada tahun 2023, nilai ekspor komoditas kopi Sumatera Utara mencapai US$416 juta atau sekitar Rp5,8 triliun dengan total ekspor sebanyak 71.000 ton. Kopi menjadi sumber devisa terbesar ketiga pada subsektor perkebunan setelah kelapa sawit dan karet,”paparnya.

Oleh karena itu, Fatoni mengajak pelaku usaha kopi untuk meningkatkan pengolahan kopi secara hilir, guna memenuhi permintaan pasar dengan memanfaatkan teknologi. Selain itu, ia juga meminta agar keterampilan dan kompetensi sumber daya manusia di sektor kopi, terutama barista, roaster, dan penguji rasa kopi, ditingkatkan. “Tidak hanya rasa kopi, kita juga dapat mengembangkan berbagai industri dari kopi. Jadi, kopi tidak hanya diminum, tetapi juga dapat digunakan untuk membuat berbagai kerajinan, makanan, dan produk-produk lainnya,”ucap Fatoni.

Untuk mendukung pengembangan dan perbaikan industri kopi, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah memberikan bantuan bibit kopi hibrida, pupuk serta memfasilitasi akses pembiayaan bagi pelaku UMKM dalam pengembangan industri kopi.

Fatoni juga berharap dengan hadirnya merek tunggal ‘Kopi Sumut’, masyarakat Sumatera Utara akan lebih mencintai produk lokal sehingga kopi Sumut dapat menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri.

“Kami berharap masyarakat Sumatera Utara dapat mempromosikan kopi ini dengan membuka lebih banyak gerai dan semakin mencintai kopi lokal. Kopi Sumatera Utara termasuk kopi spesial dengan kualitas terbaik dan grade kopi di atas 80, sehingga dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional. Karena jumlah pecinta kopi semakin hari semakin bertambah setiap hari, ini merupakan peluang bagi pertumbuhan UMKM kita,”sebut Fatoni.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumut, Naslindo Sirait menyatakan bahwa Sumatera Utara memiliki potensi dan kualitas kopi yang dapat menjadi peluang sebagai penggerak ekonomi, karena tidak semua daerah memiliki potensi sebagai produsen kopi. Ia berharap adanya kolaborasi dalam pengembangan industri kopi mulai dari hulu, setelah panen, hingga pengolahan, karena tren konsumsi kopi domestik dan internasional semakin meningkat.

“Kita memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin, karena tidak semua daerah memiliki potensi kopi. Tergantung pada kondisi geografis. Kita memiliki banyak jenis kopi asli daerah dengan karakteristik dan grade di atas 80, sehingga menjadi spesial dengan nilai jual yang tinggi dan dinikmati oleh konsumen internasional,”jelasnya.

Selanjutnya, Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumatera Utara, Darwin Harahap, mengatakan bahwa petani kopi harus tetap konsisten dalam menjaga dan meningkatkan kualitas produksi kopi agar kopi Sumut dapat menjadi idola bagi penikmat kopi dalam dan luar negeri.

Turut hadir dalam acara ini, Konjen India di Medan, Ravi Shanker Goel, Pj Ketua TP PKK Sumatera Utara, Tyas Fatoni, para asisten, pimpinan OPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Kepala OJK Sumatera Utara, Khairul Mutaqqin, pimpinan BUMD, barista, dan pelaku UMKM.(red01/RH)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *