Camat Talawi Terus Pantau Pedagang di Pesta Tapai

iklan
Foto: Camat Talawi Muliadi saat ditemui wartawan di depan kantor DPRD Batubara.(ersyah.02)

BATU BARA. Ersyah.com l Para pedagang musiman di Pesta Tapai di Desa Dahari Silebar dan Desa Mesjid Lama Kecamatan Talawi yang tetap berjualan, masih terus dilakukan pemantauan oleh unsur muspika Kecamatan Talawi dan instansi terkait Pemkab Batubara.

Demikian dikatakan Camat Talawi Muliadi, SE usai mengikuti rapat didepan kantor DPRD Batubara Senin, (13/04).

iklan

Pemantau ini kata Camat agar para pedagang tidak menyediakan tempat duduk atau tempat berkumpul yang mengundang massa.

iklan

“Ini upaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 agar menghindari kerumunan orang banyak dan pedagang harus memakai masker,”ujarnya.

Menurut Muliadi, Himbauan pimpinan juga jangan sempat pedagang Pesta Tapai buka stand ditengah pandemi Covid-19. Pesta tapai ini sudah kita tunda pada saat rapat koordinasi bersama panitia pelaksana Pesta Tapai dan Kades terkait.

“Semalam kami himbau, sampai dini haripun terus kita pantau, tambah ramai atau sesuai dengai himbauan kita,”katanya lagi.

Camat juga mengakui bahwa para pedagang yang masih tetap berjualan dikarenakan sudah stok bahan jauh-jauh hari sebelum rapat penundaan pesta tapai dilaksanakan.

“Kita memang tidak melarang pedagang untuk berjualan, tapi harus menggunakan standar operasional yang diarahkan oleh tim Gugus Penanganan Covid-19, bahwa proses berjualannya harus jaga jarak tidak bersentuhan dan juga gunakan masker,”sebutnya.

“Saya akan usahakan semampunya memberikan masker kepada pedagang dan akan berkordinasi kepada Kepala Desa Mesjid Lama dan Dahari Silebar untuk mendata berapa pedagang yang berjualan.

Untuk sabun atau hand sanitazer  masyarakat tentu bisa handle, karena mereka berjualan didepan rumahnya,”tambahnya.

Menjawab wartawan terkait jumlah pedagang yang ada, menurut Muliadi tengah menunggu pendataan dari desa. “Kita lagi menunggu detail datanya dari Kades karena setiap harinya bermunculan masyarakat yang berjualan, dan disitulah tambahan masyarakat menghadapi lebaran.

Jauhari (54) salah seorang penjual kue lapis, dodol dan makanan lainnya mengaku juga selalu memberikan himbauan kepada pembeli agar tidak makan ditempat.

“Kami juga tidak bisa tidak berjualan, karna dari sinilahan tambahan buat menghadapi puasa beli daging dan lebaran buat beli pakaian anak,”ungkapnya (m.02)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *