BATUBARA.Ersyah.com l Sesuai jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Batubara, debat publik kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Batubara, akan digelar pada 15 November 2024 mendatang.
Sehingga KPU menggelar rapat koordinasi, Rabu (6/11/2024) di Aula Kantor KPU Batubara, dihadiri oleh berbagai pihak terkait, mulai dari KPU, Bawaslu, Kepolisian, hingga tim penghubung pasangan calon bupati.
Plh Ketua KPU Batubara, Sulianto, menyebutkan, pertemuan yang dibuat penting untuk persiapan matang pada pelaksanaan debat kedua, mengingat debat sebelumnya mengalami sejumlah kekurangan yang perlu dievaluasi secara serius. Salah satunya adalah isu pengamanan yang dinilai kurang maksimal.
Komisioner KPU Batubara Divisi Sosialisasi Pemilih, Abdillah, mengakui hal tersebut, dan menegaskan bahwa pada debat kedua, akan ada koordinasi lebih lanjut terkait pengamanan, dengan lokasi yang dipilih adalah Four Point Hotel Kota Medan. Diperkirakan sebanyak 25 orang, masing-masing dari pasangan calon, akan hadir dalam debat tersebut.
Pentingnya menjaga kondusivitas selama pelaksanaan debat juga disoroti oleh tim penghubung pasangan calon.
Dedy Setya Bakti dari Tim Paslon Nomor Urut 1 menyarankan agar jumlah peserta debat lebih diperjelas untuk memudahkan pengaturan keamanan. Mereka juga berharap Polres Batubara dapat menambah personel pengamanan di Kota Medan pada saat acara berlangsung.
Senada disampaikan Mukhrizal Arif dan Rido Panjaitan dari Tim Paslon Nomor Urut 2, yang berharap adanya koordinasi lebih lanjut terkait jumlah audiens yang diundang serta pengiriman nama-nama pendukung untuk mempermudah pengamanan.
Sementara itu, Ade Sutoyo Hutapea dan Abdullah Sembiring dari Tim Paslon Nomor Urut 3 menilai bahwa pengurangan jumlah pendukung bukanlah solusi efektif untuk menjaga situasi kondusif. Mereka mengusulkan agar evaluasi terhadap debat pertama yang telah dilaksanakan dapat menjadi bahan perbaikan yang konstruktif untuk debat berikutnya.
Intelkam Polres Batubara, turut memberi masukan tentang pengamanan yang akan lebih diperketat pada debat kedua, menyusul insiden yang terjadi pada debat pertama.
“Pengamanan harus lebih diperhatikan, baik dari segi jumlah personel maupun teknis pengaturan massa pendukung di luar lokasi,”katanya.
Tanggapan positif juga datang dari Posda Binda Batubara dan Bawaslu, yang mengingatkan pentingnya selektivitas dalam memilih siapa yang dapat memasuki lokasi debat. Bawaslu telah mengirimkan surat kepada KPU untuk memberikan saran perbaikan demi memastikan kelancaran acara dan mencegah kericuhan.(mn)