PARIAMAN.Ersyah.com Jajaran Kodam I/Bukit Barisan tengah berduka mendalam atas meninggalnya salah satu prajurit terbaiknya, Pratu Aan Saputra, yang gugur akibat malaria saat bertugas dalam Operasi Pengamanan Perbatasan RI-Papua Nugini.
Almarhum, merupakan anggota Satgas Yonif 131/Braja Sakti, meninggal dunia pada usia yang masih muda, meninggalkan duka bagi keluarga, rekan-rekan, dan seluruh anggota TNI.
Jenazah Pratu Aan Saputra tiba di Tanah Air, Kamis malam, 16 Januari 2025, di Bandara Internasional Minangkabau. Sebagai bentuk penghormatan terakhir, jenazah langsung disambut dengan upacara militer yang khidmat.
Setelah itu, jenazah diberangkatkan ke rumah duka di Nagari Paingan Kampuniak, Kecamatan Sungai Limau, Padang Pariaman, untuk dimakamkan Jumat, 17 Januari 2025.
Informasi dilihat dari akun resmi Instagram Kodim 0308/Pariaman Korem 032/Wrb, Minggu (19/1/2025), prosesi pemakaman berlangsung dengan penuh penghormatan, dipimpin Dandim 0308/Pariaman, Letkol Czi Nur Rahmat Khaeroni, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara. Tembakan salvo mengiringi penghormatan terakhir bagi almarhum.
Pratu Aan Saputra, kelahiran Katiagan, 21 Oktober 1997, adalah seorang prajurit yang lulus dari Secata Milsuk Gelombang II pada tahun 2019. Selama bertugas di Yonif 131/Braja Sakti, ia menunjukkan dedikasi dan pengabdian yang luar biasa.
Almarhum meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang masih kecil.
Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Rio Firdianto, turut menyampaikan belasungkawa atas kepergian almarhum. “Kami menyampaikan belasungkawa atas nama Kodam I Bukit Barisan dan penghargaan yang setinggi-tinggi atas pengabdiannya. Semoga almarhum diterima di sisi Tuhan, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” ujar Pangdam dalam keterangannya.
Kehilangan ini menjadi pengingat akan pengorbanan besar yang dilakukan para prajurit TNI dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara, termasuk di daerah perbatasan yang penuh tantangan.(red01)