SIMALUNGUN.Ersyah.com l Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution, memimpin langsung gerakan penyelamatan status Toba Caldera UNESCO Global Geopark yang kini terancam degradasi.
Dalam momen hangat “Mangan Baggal”(Makan Besar) di Parapat, Bobby menyerukan kolaborasi total Badan Pengelola Geopark dan seluruh pihak terkait demi mengembalikan status “green card” dari UNESCO.
Ajakan itu ia sampaikan langsung kepada jajaran manajemen BP TC-UGGp di tengah kemeriahan perayaan HUT ke-77 Provinsi Sumatera Utara, Kamis (17/4/2025).
Acara yang juga dihadiri YouTuber kuliner populer Bobon Santoso ini menjadi panggung strategis sekaligus simbol kepedulian pemerintah terhadap masa depan Danau Toba sebagai aset wisata dan warisan dunia.
“Saya sudah pelajari semua masalahnya. Ini bisa diselesaikan. Badan Pengelola harus siap menuntaskan misi ini. Apakah siap?” tantang Bobby, disambut jawaban tegas dari seluruh yang hadir,“Siap!”.
Gubernur Bobby menegaskan komitmennya untuk menampung laporan teknis BP TC-UGGp secepatnya, menjelang proses revalidasi dari UNESCO yang dijadwalkan Juni 2025.
Ia mengaku belajar khusus mengenai geopark agar tidak keliru dalam mengambil kebijakan.
“Kalau saya nggak paham, bisa-bisa saya dimarahi Bapak-bapak ini,” selorohnya disambut tawa para kepala daerah yang hadir, termasuk Ketua Komite Masyarakat Danau Toba, Edison Manurung.
Misi penyelamatan ini menjadi krusial setelah kawasan Danau Toba, yang merupakan salah satu geopark terbesar di dunia, dinyatakan dalam status “kuning” oleh UNESCO, peringatan keras yang bisa berujung pada pencabutan status warisan dunia jika tidak segera ditangani.
Acara menjadi simbol kuat pemulihan kawasan Parapat pasca banjir bandang. Tak hanya menyatukan pejabat dan masyarakat, Bobby bersama kepala daerah lain juga turun langsung membagikan makanan hasil masakan Bobon Santoso kepada ribuan warga secara gratis.(red01)
