
MEDAN.Ersyah.com l Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution, mengapresiasi peran aktif kelompok masyarakat seperti Moria Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) dalam mendukung program-program pemerintah, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Ia menyebut Moria GBKP sebagai mitra strategis dalam memberikan pelayanan, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan.

“Pemprov Sumut sangat mendukung peran kelompok masyarakat seperti Moria GBKP untuk terus aktif melayani masyarakat. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Keterlibatan masyarakat, khususnya tokoh agama, sangat penting untuk menyampaikan pesan dan program-program kami,”kata Gubernur Bobby saat menerima audiensi Panitia Musyawarah Pelayanan Moria GBKP tahun 2025 di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30, Medan, Rabu (28/5/2025).
Bobby didampingi Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Ginting juga mendorong Moria GBKP untuk menjadi ujung tombak dalam mendukung ketahanan pangan serta program pemberdayaan perempuan. Ia berharap Musyawarah Pelayanan Moria GBKP yang akan digelar di Sibolangit dapat menghasilkan keputusan strategis bagi kemajuan masyarakat.
“Saya harap musyawarah yang berlangsung selama empat hari nanti berjalan lancar dan menghasilkan program-program yang membawa dampak positif, khususnya bagi Sumatera Utara,”tambahnya.
Ketua Panitia Musyawarah, Isabella Pencawan menjelaskan, acara lima tahunan ini akan mempertemukan seluruh pengurus Moria GBKP dari berbagai daerah di Indonesia. Musyawarah dijadwalkan berlangsung pada 18–21 Juni 2025 di Sibolangit, Deli Serdang.
“Selain mengevaluasi program sebelumnya, kami juga akan merumuskan agenda lima tahun ke depan dan memilih Ketua Moria GBKP Pusat yang baru,”ungkap Isabella.
Sementara itu, Ketua Moria GBKP Pusat, Pendeta Suenita Sinulingga menyebutkan, komisi perempuan GBKP tidak hanya bergerak di bidang kerohanian, tetapi juga aktif dalam pelayanan sosial. Moria GBKP berperan besar dalam mendukung penguatan UMKM, pemberdayaan ekonomi perempuan, serta mengadvokasi isu-isu kesetaraan gender dan penanggulangan kekerasan.
“Perempuan saat ini semakin aktif dalam sektor ekonomi dan sosial. Kami terus memotivasi mereka agar menjadi pelaku perubahan di tengah masyarakat,” tutup Suenita.(red01)










