
BATUBARA.Ersyah.com l PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) berkomitmen kuat melindungi kawasan strategis nasional Danau Toba dari ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Melalui pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA) di Desa Silalahi II, Kabupaten Dairi, Inalum mengambil langkah nyata memperkuat kesiapsiagaan masyarakat lokal dalam menghadapi bencana ekologis.

Sesuai informasi diterima, Selasa (8/7/2025), kegiatan berlangsung selama dua hari ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Desa Silalahi II, Manggala Agni DAOPS SUM I Sibolangit, Dalkarhutla, hingga Koramil setempat.
Kegiatan sinergi lintas sektor ini menjadi tonggak penting dalam menciptakan sistem pengendalian karhutla yang lebih tangguh dan berkelanjutan.
Dalam seremoni simbolis, perwakilan Inalum dari Departemen Konservasi dan Penghijauan, A. Iqbal Harahap, menyerahkan berbagai peralatan pemadam dan alat pelindung diri (APD) kepada 30 anggota MPA.
Bantuan ini mencakup 10 unit jet shooter, 10 pemukul api, 10 garukan besi, serta puluhan perlengkapan pendukung lainnya. Peralatan ini diharapkan mampu mempercepat respons dan memperkuat pertahanan dini terhadap potensi kebakaran di wilayah Danau Toba.
“MPA adalah mitra strategis dalam menjaga ekosistem kawasan Danau Toba. Inalum berkomitmen mendukung langkah kolektif untuk memperkuat ketahanan lingkungan dari ancaman karhutla,”tegas Iqbal.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas CSR, tetapi bagian dari upaya besar melindungi Danau Toba sebagai aset nasional. Dengan menggerakkan warga lokal sebagai garda terdepan penjaga lingkungan.
“Melalui MPA, kami tidak hanya membangun kesiapsiagaan, tapi juga membangkitkan kesadaran kolektif bahwa menjaga Danau Toba adalah tanggung jawab bersama,” pungkasnya.
Kepala Manggala Agni DAOPS SUM I Sibolangit, Irwan Sitanggang, menyoroti peran serta masyarakat dalam pengendalian karhutla. Ia menyatakan bahwa tanpa kolaborasi aktif masyarakat, upaya pemerintah akan pincang karena keterbatasan sumber daya yang ada.
“Sinergi kita mengedukasi masyarakat untuk menjaga hijaunya kawasan hutan Danau Toba,”harapannya.
Kegiatan ini juga diisi dengan simulasi penanganan karhutla, yang memperkuat kesiapan teknis dan koordinasi antara MPA, Manggala Agni dan Dalkarhutla. Langkah ini menjadi latihan lapangan penting dalam menghadapi kondisi darurat.
Peltu Ejen Sidiwi dari Koramil mendukung aksi nyata kolaborasi yang dilakukan dalam melindungi hutan.
Ia menegaskan perlunya edukasi berkelanjutan kepada masyarakat untuk mencegah pembukaan lahan dengan cara dibakar, praktik yang masih kerap terjadi dan menjadi pemicu utama karhutla.
“Perusahaan BUMN ini berperan strategis dalam menciptakan benteng hidup bagi ekosistem di Danau Toba yang semakin terancam oleh perubahan iklim dan aktivitas manusia. Karenanya edukasi dan sosialisasi aktif harus terus kita lakukan dalam menjaga hutan,”tutupnya.(red01/mn)
