
MEDAN.Ersyah.com l Bank Sumut semakin mantap menapaki jalur transformasi menuju bank daerah berkelas nasional. Kinerja positif hingga Triwulan III Tahun 2025 menjadi momen penting bagi Bank Sumut untuk naik kelas menjadi Bank Buku II (KBMI 2).
“Kalau kinerja sudah positif, saatnya Bank Sumut naik kelas,”kata Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution saat jumpa pers, Kamis (30/10/2025) di Lobby Dekranasda, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro No. 30 Medan.

Turut hadir jajaran Direksi Bank Sumut, Direktur Bisnis dan Syariah, Syafrizalsyah, Direktur Keuangan dan TI, Arieta Aryanti, serta Direktur Kepatuhan Eksir.
Gubernur Bobby mengapresiasi atas capaian kinerja Bank Sumut yang tetap tumbuh positif di tengah tantangan ekonomi global.
Ia menyebut, keberhasilan tersebut menunjukkan kemampuan Bank Sumut menjaga kepercayaan publik sekaligus memperkuat perannya dalam pembangunan ekonomi daerah.
“Pemprov Sumut berkomitmen penuh mendukung penguatan modal dan strategi ekspansi Bank Sumut agar naik kelas. Dengan tambahan modal melalui private placement, Bank Sumut akan punya ruang lebih besar untuk mengelola dana, memperluas pembiayaan dan mengambil peran strategis,termasuk pengelolaan dana haji,”jelas Bobby.
Gubernur juga menekankan pentingnya efisiensi melalui penurunan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), agar pertumbuhan tetap berkelanjutan dan sehat.
Menurutnya, peningkatan kinerja Bank Sumut akan berdampak langsung pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tahun 2025, Bank Sumut ditargetkan menyumbang PAD sebesar Rp289 miliar, dan angka itu harus terus meningkat.
“Saatnya Bank Sumut menjadi bank daerah yang tangguh, efisien dan berdaya saing nasional. Ini bukan sekadar target bisnis, tapi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara,”tegas Bobby.
Dari sisi kinerja, Direktur Keuangan dan TI, Arieta Aryanti menyampaikan, hingga akhir September 2025, total aset Bank Sumut mencapai Rp47 triliun, tumbuh 7,58% (YoY) dari Rp43,6 triliun tahun lalu. Laba bersih tercatat Rp539 miliar, naik 3,63% (YoY) dengan rasio kredit bermasalah (NPL Gross) tetap terjaga di 2,60%.
“Bank Sumut kini berada di posisi keenam nasional di antara seluruh Bank Pembangunan Daerah. Kami menjaga keseimbangan antara ekspansi dan kehati-hatian. Pertumbuhan sehat ini hasil strategi disiplin, efisiensi, dan tata kelola yang kuat,”papar Arieta.
Sementara itu, Direktur Bisnis dan Syariah, Syafrizalsyah menegaskan, Bank Sumut akan memperkuat portofolio syariah dan memperluas jangkauan layanan kepada masyarakat.
“Kami ingin hadir lebih dekat, mendukung sektor produktif daerah dan memastikan masyarakat Sumut merasakan manfaat langsung kehadiran Bank Sumut,”katanya.
Direktur Kepatuhan Eksir menambahkan, komitmen manajemen Bank Sumut terhadap penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) menjadi fondasi utama untuk menjaga keberlanjutan bisnis jangka panjang.
“Kami memastikan setiap langkah operasional dijalankan secara etis, transparan, dan akuntabel,”ungkapnya.
Dengan fondasi kinerja yang solid, strategi ekspansi yang terarah, serta dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Bank Sumut siap naik kelas menjadi bank kebanggaan masyarakat Sumut dan pemain kuat di kancah perbankan nasional.(red01)










