Distribusi BBM Mandek, Harga Logistik Dikhawatirkan Naik di Batubara

Personil jajaran Polres Batubara saat menempel surat edaran tentang pembelian BBM tertentu diwilayah Kabupaten Batubara.(Foto. Humas Pol BB)

BATUBARA.Ersyah.com l Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Batubara mulai menimbulkan dampak ekonomi.

Mobilitas warga tersendat, distribusi barang terganggu, hingga operasional pelaku usaha kecil mulai terdampak.

Menyikapi kondisi tersebut, jajaran Polres Batubara turun langsung melakukan monitoring ketat ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), minimarket, gudang pangan, dan pusat pertokoan untuk memastikan situasi tetap kondusif dan pasokan tidak semakin kritis.

Pada, Sabtu, (6/12/ 2025), personil Polsek Indrapura melakukan pengamanan pengisian BBM di SPBU Desa Sipare-pare, Kecamatan Air Putih.

Dari hasil monitoring, hampir seluruh jenis BBM mengalami kekosongan, kecuali Solar dan Dexlite.

Ketersediaan BBM di SPBU Sipare-pare, Pertamax: 0 liter, Pertalite: 0 liter, Pertamax Turbo: 0 liter, Solar: 1.000 liter dan Dexlite: 8.000 liter.

Kelangkaan ini terjadi akibat keterlambatan pengiriman dari Pertamina Belawan, diperparah dengan kerusakan tangki tanam dampak banjir yang masih dalam proses perbaikan.

Sementara, minimarket dan pertokoan di wilayah Indrapura masih terpantau aman, namun pelaku usaha mengaku mulai waspada karena distribusi barang rentan terganggu jika kelangkaan BBM berlanjut.

Polsek Medang Deras juga melakukan patroli serupa. SPBU Pagurawan melaporkan bahwa stok Pertamax tersisa 18.000 liter, sementara jenis BBM lainnya kosong atau menipis.

Keterlambatan pengiriman dari Pertamina Belawan, sehingga memunculkan kekhawatiran munculnya kenaikan harga logistik dan penurunan mobilitas pelaku usaha perikanan serta pertanian yang mengandalkan BBM dalam operasional harian.

Untuk menahan dampak ekonomi yang lebih luas, Sat Reskrim Polres Batubara bersama seluruh Polsek melakukan sosialisasi dan pemasangan Surat Edaran terkait pendistribusian BBM di 13 SPBU.

Sosialisasi itu sejalan dengan keluarnya keputusan Gubernur Sumatera Utara  No 500.10/741/2025 Perihal Pembelian BBM Jenis Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP). Kemudian, Surat Edaran Bupati Batubara No: 500.10.6/ 8426 / 2025 tentang Pendistribusian BBM d Kabupaten Batubara.

Dalam surat ada tiga poin penting seperti, Mengutamakan kendaraan roda dua dan roda empat, bukan jerigen, Tidak melayani pembelian BBM dengan jerigen, kecuali memiliki rekomendasi resmi dari instansi terkait.

Terakhir, Memprioritaskan BBM untuk kebutuhan penanggulangan bencana, kendaraan pemerintah dan layanan darurat.

Polres juga mendorong pemilik SPBU mengajukan permintaan tambahan ke Pertamina agar pengisian dilakukan lebih sering demi menstabilkan pasokan di Batubara.

Kasi Humas Polres Batubara, AKP Ahmad Fahmi menyebut, seluruh kegiatan monitoring berlangsung aman dan kondusif.

Warga diimbau tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebihan, sembari menunggu normalisasi distribusi dari Pertamina.

“Kami terus melakukan pengawasan dan meminta SPBU mengutamakan pelayanan bagi kendaraan masyarakat. Setiap gangguan akan langsung kami laporkan dan tindak lanjut,”ujar AKP Fahmi.

Bahari S, salah seorang warga Kabupaten Batubara mengingatkan, kelangkaan BBM bisa membawa dampak domino terhadap harga barang, biaya transportasi serta kegiatan ekonomi masyarakat.

Kelangkaan BBM tidak hanya persoalan antrean di SPBU, tetapi juga ancaman terhadap stabilitas ekonomi daerah. Langkah cepat Polres Batubara diharapkan dapat meredam spekulasi, mencegah penimbunan serta memastikan distribusi BBM tetap berjalan meski terkendala pasokan.(mn)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *