Warga Batubara Ini Butuh Uluran Tangan

iklan
Foto: Desti Nurhidayah (10) terbaring ditempat tidur (ersyah/ist)

BATU BARA.Ersyah.com l Pernah sekitar 5 tahun yang lalu terjatuh saat di kamar mandi di rumahnya, Desti Nurhidayah (10) seorang anak perempuan warga Jalan Beringin Ujung Dusun Kenanga Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara butuh uluran tangan dermawan.

Desti Nurhidayah keluarga tidak mampu ini hanya pasrah menghadapi penyakitnya yang tidak kunjung sembuh.

iklan

Beberapa hari lalu Desti terbaring lemah di ruang perawatan RSUD Batubara.

iklan

Tidak ada yang bisa dilakukan orang tua Desti untuk menolong anaknya yang semakin hari, semakin memburuk.

Pemerintah tidak mengetahui ada satu keluarga yang sudah pasrah terhadap penyakit yang di derita anaknya karena faktor ekonomi.

Melihat kondisi bocah malang ini yang sangat membutuhkan pertolongan, beberapa warga yang perduli merencanakan hendak membawa Desti ke RSUPP Adam Malik Medan.

“Kami harus membawanya ke RSUPP Adam Malik dengan biaya umum. Mohon sumbangan bapak/Ibu seikhlasnya. Desti sedang kritis dan harus segera di bawa ke RSUPP Adam Malik tapi dia belum memiliki BPJS. BPJS baru akan kami urus besok pagi”, ujar salah seorang tetangga Desti.

Informasi dihimpun, Jum’at (25/2/21) menyebutkan Dullah (37) dan Suri Yati Batu Bara (37) selaku orang tua bocah hanya dapat terus menerus menangis melihat penderitaan putrinya yang terbaring lemah dan berjuang melawan penyakit yang menggerogoti tubuh anak mereka.

Diceritakan, saat terjatuh 5 tahun lalu, ibunya langsung membawa Desti ke tukang kusuk. Dari analisa tulang kusuk tersebut mengatakan bahwa ada lendir di tulang belakang Desti.

Ibunya berharap dengan dikusuk itu semua persoalan Desti selesai. Tapi ternyata tidak, selama 4 bulan terakhir Desti yang duduk di Kelas V SD cuma terbaring hingga saat ini karena mengalami pembusukan daging di tulang duduk dan tulang paha.

Begitu ada yang memasuki kamarnya di ruang RSUD Batubara, Desti memandang begitu dalam seolah olah hendak mengisahkan penderitaannya.

“Saya lihat wajahnya dan sekujur tubuhnya, dia hanya memandang saya begitu dalam.Untuk memecah kebuntuan, saya langsung menyapa nya,”ungkap warga tetangga Desti.

Foto: Desti Nurhidayah dengan tubuh yang mengalami pembusukan.(ersyah/ist)

Diakui warga, melihat Desti yang terbaring lemah tak berdaya ada perasaan pilu berbaur keprihatinan.

“Sambil memegang jari nya yang lemah, saya katakan.. Desti harus kuat ya…. Semangat…Oom akan bantu Desti semampunya, jangan Nyerah ya…!” ujarnya memberi semangat dan kekuatan.

Disemangati, Desti bukan malah senang. Dia hanya diam memandang sendu dengan air mata yang mengalir deras dipipinya.

Dullah (37) dan Suri Yati Batu Bara (37) yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani.

“Tatapan mata bocah itu penuh harap tapi dia tidak sanggup  berkata, hanya menjawab dengan linangan air mata. Hati saya begitu terenyuh sangat dalam. Gadis kecil ini seakan mau mengatakan sesuatu tapi tidak bisa. Dia seperti ingin membisikan kepada saya sesuatu kata indah….”Om…sakit…Desti pengen sembuh.”

Melihat hal ini…saya pun menahan tangis saya.

Dalam hati saya berkata,” sabar ya nak…jangan nangis…ijinkan saya membantu mu. Saya pegang tangan nya dengan lembut….

Saya pun berdoa….”Ya Allah…sembuhkan anak ini…ijinkan saya membantunya…jikalau itu baik untuk kami,”ucap warga.(red.01)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *