Batubara.Ersyah.com l Buku berjudul ” Zahir Membangun Batubara Antara Potensi dan tantangan”, diluncurkan, Rabu (29/1) di Hotel Grand INNA Jalan Balai Kota Medan.
Di buku tersebut menceritakan tentang potensi secara geografis Kabupaten Batubara yang menyimpan sejumlah potensi sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang sangat menjanjikan ababila dikelola secara profesional.
Potensi lainnya, Kabupaten Batubara merupakan miniaturnya Sumatera Utara dengan penduduk yang berasal dari berbagai suku, yakni, suku melayu, jawa,karo, simalungun, batak toba, mandailing, aceh,tionghoa, dengan memeluk agama islam 87,40 persen, kristen protestan 9,93 persen, katolik 2,23 persen, budha 0,32 persen dan hindu 0,02 persen yang hidup secara rukun dan damai.
Kabupaten Batubara menjadi strategis ketika tahun 2018 Presiden RI Ir. H. Joko Widodo mengeluarkan peraturan Presiden No 81 Tahun 2018 yang menyatakan bahwa Pembangunan Industri dan Pelabuhan Intarnasional Kwala Tanjung dipercepat pelaksanaannya.
Hal itu selaras dengan dipercepatnya pembangunan infastruktur jalan tol dari Bandara Internasional Kuala Namo menuju Pelabuhan Internasional Kwala Tanjung Kabupaten Batubara. Demikian juga dengan kereta Api dari Sei Mangkei menuju Kwala Tanjung.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menjadikan Kecamatan Limapuluh dan Kecamatan Tanjung Tiram menjadi daerah kawasan strategis Provinsi. Kabupaten Batubara merupakan daerah dollar untuk tahun mendatang yang perlu disikapi Pemkab Batubara dan masyarakatnya.
Peluncuran buku ini adalah buku jilid kedua Bupati Zahir, ini bersamaan hari ulang tahunnya yang genap berusia 51 Tahun.
Sebelumnya pada 2019 lalu buku pertama diluncurkan dengan judul “Impian Bupati Zahir si Anak Petani“.
Menurut Zahir selama ini hari ulang tahunnya tidak perna dirayakan, maka bisa dikatakan kado istimewa buat dirinya.
“Ulang tahun seperti ini bukan dunia saya, maka saya sangat terharu, kerna baru pertama kalinya hari ulang tahun saya ini dirayakan”,katanya
Zahir juga menceritakan pengalaman masa ia berusia 14 tahun, pada saat itu tahun 1982 para petani dikampungnya mengalami paceklek, padi – padi yang ditanami petani diserang hama wereng. Sampai – sampai dia berjualan daun ubi dan daun pisang, sebab saat itu dirinya menjadi tulang punggung keluarga.
Dari perjuangan pahitnya itu membuat dirinya berpacu meniti karier dan saat ini dipercayakan masyarakat Batubara menjadi Bupati Batubara priode 2018 – 2023. (zo)