LABURA.Ersyah.com l Wakil Bupati Labura H. Samsul Tanjung ST MH membuka rapat Pemetaan dan Analisis Situasi Program Stunting (PASPS) tahun 2021, Rabu (10/3/21) di Aula Ahmad Dewi Syukur Kantor Bupati Labura.
Hadir Kadinkes Labura dr. Hj. Saodah Nasution, Tim Leader Tenaga Ahli pendamping Bangda Kemendag RI Aksi konvergensi stunting regional 1 Medan Fahrurozi MAP , Asisten Ekonomi Pembangunan Drs H Raja Saljukdin MSi, OPD, TP PKK Labura, Camat, Kepala Desa, Pendamping Desa, Kepala Puskesmas, Tenaga pengelola Gizi Puskesmas se Kabupaten Labura.
Fahrurozi menjelaskan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK). “Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Anak stunting juga memiliki resiko lebih tinggi menderita penyakit kronis dimasa dewasanya,”terang Fahrurozi.
Sementara itu Wabup H Samsul Tanjung berharap melalui pertemuan itu dapat melakukan pemetaan dan analisis situasi, dimana akan ditetapkan desa lokus stunting untuk tahun 2021 dan 2022. Tim yang telah dibentuk sebagai koordinator adalah Bappeda Kabupaten Labura akan menyusun rencana kerja sebagai bentuk intervensi penanganan stunting di desa lokus yang telah ditetapkan.
“Jika kegiatan di masing – masing OPD terkait penurunan stunting ini belum terfokus pada desa lokus yang ditetapkan, kiranya bisa di relokasi pada saat P-APBD,”pintanya. Samsul.
Pada kesempatan itu Wabup mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dalam mewujudkan harapan yang mulia tersebut.
“Terimakasih kepada panitia yang telah berupaya dalam menyiapkan segala sesuatu sehingga terselenggara acara ini dengan matang untuk kepentingan anak di Labura,”tukas Wabup.(red.01)