BATUBARA.Ersyah.com l Rembuk Stunting digelar Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Batubara Tahun 2022, Kamis)9/6/22) di Aula Hotel Singapore Land, Kecamatan Sei Balai, Batubara, Sumatra Utara.
Bupati Batubara melalui Sekda, Sakti Alam Siregar SH menyampaikan, penanganan stunting (gagal tumbuh pada balita) tidak hanya tugas bidang kesehatan saja. Tapi menjadi tugas semua. Baik dari sisi penyediaan pangan bergizi, kualitas sanitasi, lingkungan bersih dan beberapa hal lain, untuk mendukung intervensi pencegahan dan penurunan stunting.
“Penurunan angka stunting tidak dapat dilaksanakan dalam waktu singkat. Untuk itu perlu komitmen bersama, agar penanganan secara terus menerus dan berkesinambungan,”ujarnya.
Sakti berharap melalui kegiatan rembuk stunting pada hari ini, harus dapat menghasilkan inovasi program dan kesamaan pandangan atau persepsi, sehingga program dan kegiatan yang dilaksanakan perangkat daerah, termasuk desa, dapat terintegrasi dan bersinergi, serta tepat sasaran.
Rembuk stunting dilaksanakan Pemkab Batubara dengan harapan dapat membangun komitmen pemerintah daerah dalam mempercepat penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024. Saat ini permasalahan stunting menjadi isu utama yang wajib ditangani melibatkan seluruh sumber daya yang ada.
“Penyebab stunting tidak hanya rendah asupan gizi pada seribu hari pertama kehidupan, terjadi sejak janin, hingga bayi umur dua tahun. Buruknya fasilitas sanitasi, minimnya akses air bersih, dan kurangnya kebersihan lingkungan juga menjadi penyebab stunting,”ungkapnya.
Turut hadir Kepala Perwakilan Badan Koordinator Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatra Utara, Unsur Forkompimda Batubara, dan kepala OPD.(red01)