
MEDAN.Ersyah.com l Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution tancap gas menertibkan anggaran tak masuk akal di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumut. Sejak dilantik, ia bersama Wakil Gubernur H Surya gencar melakukan penataan birokrasi dan efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sejalan dengan instruksi Presiden untuk memfokuskan belanja negara pada pelayanan publik.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut, Porman Mahulae, mengungkapkan bahwa dalam proses evaluasi anggaran ditemukan sejumlah rencana belanja yang tidak sesuai prinsip efisiensi. Beberapa di antaranya bahkan tergolong janggal, seperti anggaran kue tart bernilai puluhan juta rupiah dan pembelian tusuk gigi hingga Rp 100 juta.

“Pak Gubernur sangat tegas. Belanja-belanja yang tidak berdampak langsung ke rakyat langsung dicoret. Fokus beliau adalah efisiensi dan program prioritas yang menyentuh masyarakat,”kata Porman, Minggu (4/5/2025).
Ditegaskan Porman, Bobby Nasution menegaskan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar tidak bermain-main dengan anggaran. Seluruh belanja harus tepat sasaran, produktif, dan mendukung peningkatan kinerja pelayanan publik.
Sebagai catatan, APBD 2025 sendiri disusun sebelum Bobby Nasution resmi menjabat. Karenanya, perlu dilakukan asistensi dan penyesuaian agar sejalan dengan visi dan misi gubernur baru.
Penataan anggaran ini juga menjadi pijakan dalam merealisasikan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diusung Bobby Nasution dan Surya.
Beberapa program prioritas yang tengah digalakkan antara lain:
Pendidikan vokasi berbasis industri dan potensi lokal,
Pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas
Layanan kesehatan terpadu di kawasan strategis
Ketahanan pangan berbasis kearifan lokal
Pengentasan kemiskinan dengan pendekatan perlindungan sosial
Pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, dan irigasi untuk menggerakkan ekonomi daerah
Sementara itu, PHTC juga mencakup sejumlah program unggulan, seperti:
PUBG (Program Unggulan Bersekolah Gratis)
PROBIS (Program Berobat Gratis)
JASKOP (Jaminan Stabilitas Harga Komoditas Pangan)
CERDAS (Digitalisasi Pelayanan Publik Cepat, Responsif, Handal, dan Solutif)
INSTANSI (Infrastruktur Strategis Terintegrasi)
Restorative Justice untuk perlindungan masyarakat
Langkah tegas merapikan anggaran menunjukkan komitmen kuat terhadap tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan berpihak pada rakyat.(red01)










