Sumur Bor Peninggalan Belanda di Batubara Dihidupkan Kembali, Jadi Aset Desa

Bupati Batubara, H. Baharuddin Siagian bersama Kapolres AKBP Doly Nelson HH Nainggolan, Kepala Desa Simpang Dolok, memandikan warga dengan Ari sumur bor.(Foto. Diskominfo BB)

BATUBARA.Ersyah.com l Sebuah sumur bor bersejarah peninggalan kolonial Belanda yang terletak di simpang empat Desa Simpang Dolok, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batubara, resmi dihidupkan kembali, Selasa (2/9/2025). Peresmian dilakukan Bupati Batubara, H. Baharuddin Siagian bersama Wakil Bupati Syafrizal, Kapolres AKBP Doly Nelson HH. Nainggolan dan Kepala Desa Simpang Dolok, H. Nasrullah.

iklan

Sumur ini dulunya menjadi sumber utama air bersih bagi masyarakat sekitar dan dikenal tak pernah kering, bahkan di masa penggunaan intensif. Namun, sejak awal 2000-an, mesin sumur rusak dan tak lagi difungsikan.

Revitalisasi sumur dilakukan berkat inisiatif dan sumbangsih seorang putra daerah, Eddy Chandra, yang membiayai pemugaran dan pengaktipan ulang sumur yang sempat mati puluhan tahun itu.

“Sumur ini bukan hanya sumber air, tapi juga situs sejarah. Sekarang, berkat dukungan warga asli, sumur bor ini kembali aktif dan menjadi aset resmi desa,”kata Kepala Desa Simpang Dolok, Nasrullah.

Setelah pemugaran, sumur dilengkapi dengan 4 kamar mandi dan 4 keran air, serta akan dikelola secara profesional Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Pengelolaan ini diharapkan tak hanya memenuhi kebutuhan warga lokal, tapi juga memberi manfaat bagi masyarakat dari luar desa.

Bupati Baharuddin mengapresiasi langkah pelestarian dan menginstruksikan dinas terkait untuk segera melakukan uji kualitas air, termasuk pengukuran pH.

“Ini bukan sekadar sumur, tapi disini ada nilai sejarah dan ini simbol kolaborasi atas kepedulian warga terhadap warisan dan kebutuhan dasar masyarakat,”ucap Bupati.(red01)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *