BATUBARA.Ersyah.com I Upaya mencegah masuknya virus varian baru omnicorn, Bupati Batubara Ir H Zahir MAP melakukan inspeksi mendadak ke sekolah -sekolah tingkat SD dan SMP di wilayah Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.
Alangkah kaget dan kesalnya Bupati saat sidak di sekolah dasar SD 06 Desa Pematang Rambe
Kec. Nibung Hangus, melihat para siswa/i tidak memakai masker.
Sidak Bupati di sekolah itu didampingi Asisten ll Drs Sahala Nainggolan, Senin (20/12/21).
Ketika turun dari mobil, Bupati langsung menanyakan kepada seorang guru laki-laki kenapa anak murid tidak pakai masker.
“Kenapa bapak, ibu biarkan anak tidak memakai masker ke sekolah haa..,”tanya Bupati.
Lalu seorang guru perempuan menjawab, “Tapi sudah pak,”katanya.
Atas ucapan itu, Bupati langsung sedikit bernada tinggi.
“Jangan kasih sekolah. Balikin kemamaknya. Kalau besok anak-anak kenak virus, siapa yang bertanggung jawab aah..?,”tanya Bupati kepala guru perempuan tersebut.
“Kalau nanti terjangkit dia virus, sekarang omnicorn sudah masuk. Ibu tenang-tenang disana aah, atau anaknya yang gak mau pakai masker di pulangin gak usah sekolah, dirumah saja, kan lebih aman begitu,”tegasnya.
Bupati yang sudah mulai kesal melihat kondisi tersebut dan seolah-olah Kadis Pendidikan terkesan tidak melakukan kontrol terhadap sekolah.
“Dari pada kalian buka sekolah, tapi kalian gak bisa kontrol, untuk apa dibuka sekolah nya. Ini bapaknya anak-anak ini uda vaksin atau belum,”tanya Bupati kepada guru.
Bupati juga sempat menegur seorang guru laki-laki yang terlihat memakai masker tidak tepat.
“Masker di hidung bukan di mulut. Cemana bapak jadi guru kayak gitu. Bapak ini guru apa,”ucap Bupati.
“Guru kelas pak,”jawab laki-lagi tua tersebut.
“Guru kelas pakai masker pun gak tau aah. Tutup kelas hari ini, jangan ada pembelajaran disini,”tegas Bupati. Sembari menyuruh ajudan untuk menelepon Kepala Dinas pendidikan.
Bupati juga menegur sang guru perempuan yang terkesan tidak patuh protokol kesehatan di sekolah tersebut.
“Besok sakit orang ini, terjangkit mereka siapa yang tanggung jawab..?, kita yang masuk penjara.
Kalau gak pakai masker jangan kasi masuk , pulangin, begitu hukumannya,”tukas Bupati.
Guru perempuan yang sudah terlihat panik tersebut, lalu melihat sejumlah murid lalu berucap.
“Kalian disuruh pakai masker kan nak. Pigi-pigi sana pigi,”cetus guru tersebut.
Mendengar itu Bupati bertambah kesal ,”Bukan begitu caranya disuruh pigi. Jangan karena saya lihat disini langsung begitu, bukan. Jadi guru -guru tolong diawasi anak muridnya,”pintanya.
Usai berbicara kepada guru, Bupati lalu disodorkan henphone oleh ajudan.
“Siapa..?”,tanyanya. Sang ajudan mengatakan bahwa itu telepon dari Kadis Pendidikan Ilyas S Sitorus, “Kadis Pendidikan pak,”jawabnya. Sembari memberikan handpone.
“Pak kadis, saya kan sudah himbau kepada bapak. SD yang kepala sekolah nya tidak mau sekolah nya dibukan ditutup saja, dari pada yang datang gak pakai masker.
Kalau anak gak mau juga pakai masker suruh pulang. Jangan sekolah anaknya gitu loh,”uangkap Bupati dengan wajah geram, sambil mendengarkan alasan Kadisdik melalui telepon.
“Saya kan uda instruksi jangan buka sekolah, kalian juga yang minta buka. Jadi kalau di buka sekolah, kita tidak bisa menjaga protokol kesehatan, gak usah gitu loh , percuma, kalau nanti ada cluster baru..?. Kadis, kan sudah kubilang jangan buka sekolah,”berang Bupati.
“Ya ,jangan saya lihat lagi ada sekolah gak pakai masker. Kepala sekolah nya ku copot ya,”tegas Bupati Zahir. Sembari menyerahkan henphone ke ajudan dan meninggalkan lokasi sekolah tersebut.(red01)