
MEDAN.Ersyah.com l Harapan Sumatera Utara (Sumut) untuk mempertahankan status Geopark Kaldera Toba sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark semakin terang. Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba menyatakan seluruh rekomendasi dari UNESCO telah dipenuhi. Optimisme tinggi pun menguat menjelang proses revalidasi pada 2025, dengan target utama,kartu hijau dari UNESCO.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Togap Simangunsong, dalam rapat persiapan revalidasi di Kantor Bappelitbang Sumut, Rabu (16/7/2025) menyampaikan, upaya memenuhi rekomendasi telah tuntas.

“Tinggal mematangkan hal-hal kecil. Jangan sampai detail terlewat. Kartu hijau adalah tanggung jawab dan kebanggaan kita semua,”ucapnya.
Togap mengajak seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk bersatu menjaga Danau Toba, terutama pemerintah kabupaten yang berada di kawasan danau tersebut.
“Danau Toba adalah warisan luar biasa. Sayang sekali jika tidak kita jaga secara serius untuk keberlanjutan generasi mendatang. Kita jaga warisan dunia ini,”tegas Togap.
Isu kebersihan menjadi perhatian utama menjelang revalidasi. Togap menekankan pentingnya menjaga kebersihan seluruh geosite, bahkan setelah kartu hijau diperoleh nanti.
“Kebersihan bukan hanya untuk saat ini, tapi harus menjadi budaya,”tambahnya.
General Manager Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba, Azizul Kholis, menyebut pihaknya optimistis menghadapi revalidasi. Menurutnya, empat rekomendasi utama dari UNESCO telah dipenuhi, yakni:
1. Warisan geologi dan interpretasinya.
2. Identifikasi warisan alam, budaya, dan tak benda.
3. Visibilitas dan kemitraan.
4. Jejaring dan pelatihan.
“Seluruh stakeholder telah berkontribusi aktif. Ini jadi kekuatan besar kita untuk mempertahankan pengakuan UNESCO,”ungkap Azizul.
Plt Kepala Bappelitbang Sumut, Dikky Anugerah, juga mengapresiasi kerja sama lintas sektor dalam mempersiapkan proses revalidasi.
Ia menyoroti pentingnya aspek visibilitas geosite, termasuk perawatan panel informasi dan edukasi publik.
“Ini bukan hanya soal pengakuan internasional, tapi tentang bagaimana kita menjaga identitas dan kekayaan alam kita sendiri,”pungkasnya.(RH/red01)
