
MEDAN.Ersyah.com l Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution menegaskan, semangat Bela Negara bukan sekadar seremoni, melainkan panggilan nyata untuk bersatu dan bertindak di tengah ujian bangsa.
Kemajuan Indonesia hanya dapat diraih dengan kesiapsiagaan, disiplin, dan keteguhan seluruh rakyat. Tahun ini, Hari Bela Negara mengusung tema “Teguhkan Bela Negara untuk Indonesia Maju.”
“Kita satukan aksi nyata membantu saudara -saudara kita untuk Indonesia,”kata Bobby membacakan amanat Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, saat bertindak sebagai Inspektur Upacara Peringatan ke-77 Hari Bela Negara, Jumat (19/12/2025) di Halaman Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan.
Dalam amanatbitu juga menyoroti bencana alam yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebagai ujian kebangsaan yang menuntut kehadiran dan kepedulian seluruh elemen bangsa.
“Wilayah-wilayah ini memiliki sejarah besar dalam mempertahankan Republik. Ujian hari ini adalah panggilan bagi kita semua untuk tidak berpaling, tetapi hadir dan membantu,”baca Bobby.
Aceh, lanjutnya, tercatat sebagai daerah modal revolusi, dengan dukungan rakyat yang luar biasa berupa logistik, dana, hingga pesawat untuk perjuangan diplomasi dan kemerdekaan Indonesia.
“Tanpa keteguhan Aceh, sejarah perjuangan Republik tidak akan sekuat yang kita kenal hari ini,”tegasnya.
Dari Sumatera Utara, bangsa ini belajar tentang perlawanan tanpa kompromi, mulai dari heroisme Medan Area hingga berbagai perlawanan terhadap agresi Belanda. Sumut menjadi wilayah strategis yang memastikan pemerintahan Republik tetap berdiri kokoh.
Sementara itu, Sumatera Barat, khususnya Bukittinggi menjadi penyelamat Republik melalui berdirinya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) saat ibu kota negara jatuh ke tangan penjajah.
“Ketika negara nyaris lumpuh, Republik justru hidup dan diselamatkan dari Sumatera Barat,”ucapnya.
Ia menegaskan, tanpa Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, sejarah Bela Negara tidak akan pernah utuh. Ketiga daerah tersebut adalah fondasi persatuan dan bukti bahwa Indonesia berdiri karena kekuatan kolektif rakyatnya.
Hari Bela Negara ke-77, lanjutnya, harus diwujudkan dalam aksi nyata, mulai dari membantu korban bencana, melawan hoaks di ruang digital, memperkuat ketahanan ekonomi keluarga, hingga berkontribusi aktif dalam pembangunan sesuai peran masing-masing.
“Bela negara hari ini adalah keberanian untuk peduli, bersatu, dan bertindak. Dengan semangat itu, Indonesia akan tetap kuat, maju, dan mampu bangkit menghadapi setiap tantangan,”pungkasnya.
Upacara jug diikuti Wakil Gubernur Sumut H. Surya, Pj Sekdaprov Sumut Sulaiman Harahap, pimpinan OPD Sumut, unsur TNI-Polri, serta organisasi kepemudaan.(RH/red01)










