Warga Labuhan Ruku, Keluhkan Pelayanan Air PT Tirta Tanjung Unit Talawi

Teks Foto: Sejumlah Warga mendatangi kantor PT Tirta Tanjung UNIT Talawi dan melakukan komplin. MFF

Talawi, Ersyah.com | Sejumlah Warga lingkungan II kelurahan Labuhan Ruku Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara, mengeluhkan hampir 1 bulan mendapatkan air keruh dan tagihan yang semakin membengka.

Sejumlah warga mendatangi  PT Tirta Tanjung, Unit Talawi yang dinilai kurang profesional, dan terkesan timbang pilih dalam pemasangan meteran dimasyarakat, selain pembayaran air yg membelit, dan kondisi air yang keruh lagi berbau.

iklan

iklan

Hal ini bermula dari pemasangan meteran pada bulan januari, sedangkan air pada saat itu dalam kondisi yang keruh sehingga tidak dapat untuk dijadikan air minum dan memasak.

iklan

Lebih lanjut, pada saat itu petugas menjanjikan air akan berjalan lancar secara bergilir dan berlakunya pembayaran berdasarkan jumlah meteran itu pada bulan April nanti, malah bulan februari sudah dihitung berdasarkan jumlah pemakaian yang tertera pada meteran.

“Seharusnya dipasang meteran ya air harus lancar 24 jam ini malahan tidak, kami pakai sanyo juganya kami ambil air malahan doble kami bayar. Sanyo hidup terus narik air, meteran makin kencang karna memakai sanyo. Makin bengkak kami bayarnya”, ujar Nur pada saat mediasi berlangsung.

Teks Foto: Proses penyampain protes oleh warga, yang disampaikan kepada petugas PDAM dikantor UNIT Talawi.

Ibu rumah tangga ini juga beberkan, ” Terlihat memang tidak ada air yang keluar dari keran yang dibuka, tapi angka di meteran bergerak sangat cepat karena sebahagian kami menggunakan sanyo untuk menarik air.”cetus nya.

Sementara Syuaib warga lainnya, menjelaskan bahwa, “dirinya sudah pernah mengajukan komplain ke petugas PDAM disana tapi petugas terkesan tidak menanggapi keluhan warga.

“Sekarang ini pembayaran PDAM sama dengan listrik, meterannya dipoto, dan dibayar berdasarkan angka yang tertera dimeteran yang dianggap sebagai pemakaian konsumen, padahal yang keluar cuma angin.

Mereka juga mengatakan pemasangan meteran yang tidak merata rumah ke rumah, ada yang bayar normal, karna tidak memakai meteran dan yang menggunakan meteran tagihannya malah naik drastis dari yang biasanya normal dibayar.

Biasanya normal saya membayar tagihan air kisaran Rp. 53. 000 itu sebelum meteran dipasang, dan sesudah memakai meteran tagihannya kok malah naik drastis  Rp 191000 terhitung dari bulan februari yang tidak jadi saya bayar ” ujar Nur.

Pantauan Ersyah.com, Sekira pukul 12:30 wib suasa memanas ketika warga bermediasi/komplin kepada petugas PDAM unit Talawi, ada seorang warga yang marah dan melantangkan bahasa, karena menurutnya mediasi tersebut tidak menemukan titik tengah penyelesaian.

Terlihat 2 orang petugas yang melayani komplin masyarakat tidak dapat berkata banyak untuk penyelesaian dari mediasi yang berlangsung.

“Selagi memakai sanyo kami tidak ingin menggunakan meteran, karena kondisi air yang dijalankan halus, dan harus membayar doble, kami ingin seperti biasa tidak menggunakan meteran”. ujar warga sebelum meninggalkan kantor PDAM unit Talawi.

Pada kesempatan itu, “seorang petugas menjelaskan, Memang saat ini pemasangan meteran belum merata, dan itu dilakukan secara bertahap sampai nanti pada bulan April mendatang, kami juga akan seleksi pelanggan mana yg betul-betul mau bayar”.

Untuk persoalan air yang masih keruh, nanti pipa yang disini pada bulan April akan kami perbaiki dan mengganti bahan yang sudah rusak, sehingga nantinya air kembali normal.

Secara terpisah, Diana kepala PDAM unit Talawi mengatakan, “Saya disini masak berkasnya tidak dikasih kesaya, komplin warga saya duluan menghadapi para petugas tidak ada, karena mereka yang mengetahui semua yang terjadi dilapangan.

Dia juga mengajukan kepada warga agar lakukan pengaduannya ke kantor PDAM Tirta Tanjung yang berada di kelurahan Tanjung Tiram, bagi warga yang dikenakan tagihan Rp. 100. 000 keaatas perbulannya. (MFF) 

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *