Wabup Labura Terima Studi Banding Pemkab Labusel

Foto: Wakil Bupati Labura H.Samsul Tanjung ST MH saat memberikan cendramata kepada Wakil Bupati Labusel Ahmad Padli Tanjung SAg.(foto. Diskominfo Labura)

LABURA.Ersyah.com l Saling koordinasi antar instansi, sehingga pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labura termasuk salah satu prevalensi stunting terendah se-Sumatera Utara, dengan presentase 7,3% pada tahun 2022.

Atas capaian itu, membuat pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) melakukan studi banding ke Pemkab Labura, Kamis (23/2/23).

iklan

iklan

Kedatangan rombongan Wakil Bupati (Wabup) Labusel H.Ahmad Padli Tanjung SAg disambut Wabup Labura H.Samsul Tanjung ST MH, diruangan Aula Ridho Yaman, Kantor Bupati Labura, Sumatra Utara.

iklan

“Tujuan kami studi banding kemari terkait upaya percepatan penanganan stunting di Labura yang berhasil salah satu prevalensi stunting terendah se-Sumatera Utara,”ujar H.Ahmad Padli Tanjung SAg.

Menjawab itu, Wabup Labura H.Samsul Tanjung mengucapkan selamat datang kepada rombongan Pemkab Labusel yang ingin studi banding terkait penanganan stunting.

“Terima kasih atas kunjungan Pemkab Labusel dan memilih Pemkab Labura sebagai daerah studi banding. Ini juga dapat menjalin silahturahmi antara kita,”ucap Samsul.

Dalam paparannya, Samsul menjelaskan langkah-langkah yang diambil Pemkab Labura penanganan stunting dengan selalu memperhatikan secara rutin tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan sampai balita dan kesehatan ibu hamil.

“Sinkronisasi dan koordinasi percepatan penurunan stunting perlu diperkuat bersama OPD terkait, Stakeholder, sinergitas TPPS kabupaten dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi sebagai upaya manajerial penurunan stunting,”terang Wabup Samsul.

Selain itu, prioritas yang telah ditetapkan serta memstikan program kegiatan percepatan penurunan stunting terakomodir pada renja OPD tahun 2024.

“Kita melalui 5 paket layanan yaitu, layanan kesehatan ibu dan anak, konseling gizi terpadu, perlindungan sosial, sanitasi dan air bersih serta layanan pendidikan anak usia dini harus bisa terakomodir,”jelas Wabup

Dipertemua itu, kedua pemerintahan melanjutkan dengan diskusi terkait penanganan stunting. Akhiri kegiatan kedua pemerintahan pemberian cendera mata.(f.sinaga)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *