DAERAH  

Dinkes PPKB Batubara Fogging 443 Rumah Warga

Foto: Petugas Dinas Kesehatan PPKB Batubara saat melakukan pengasapan dilingkungan rumah warga Desa Suka Raja, Kecamatan Air Putih.(foto. Dinkes PPKB BB)

BATUBARA.Ersyah.com l Guna mencegah penyebaran virus demam berdarah dengue (DBD) Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Batubara bersama Puskesmas Pematang Panjang melaksanakan fogging 443 rumah warga Desa Suka Raja, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara.

Plt Kadinkes PPKB Batubara dr Deni Syaputra didampingi Kabid Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P) Budi Jurnarman Sinaga SKM MKM, Rabu (2/8/23) menjelaskan, pelaksanaan pengasapan rumah (Fogging) telah dilaksanakan Dinas Kesehatan PPKB bersama Puskesmas Pematang Panjang didampingi Perangkat Desa Suka Raja.

iklan

iklan

“Kita lakukan Fogging menyusul adanya temuan kasus terindektifikasi penyakit DBD atas nama Nurlela (23),”ujarnya.

iklan

Budi Jurnarman Sinaga, pengasapan rumah setelah dilaporkan ada kasus DBD, sesuai surat dari Kepala Desa Suka Raja nomor : 400/580 tanggal 27 Juli 2023 tentang permohonan Fogging.

Maka petugas surveilans Puskesmas Pematang Panjang bersama Bidan Desa melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk melihat apakah ada yang demam disekitar rumah dan melihat apakah ditemukan jentik nyamuk Aedes.

“Hasil PE tidak ditemukan ada demam  disekitarnya. Rumah yang diperiksa jentik ada 25 rumah. dan ditemukan 3 rumah yang ada jentiknya, sehingga ABJ/ Angka Bebas jentik nya (88%),”jelas Sinaga.

Kegiatan Fogging dilaksanakan di Desa Suka Raja pada Selasa tanggal 1 Agustus 2023.

Dari hasil PE direkomendasikan untuk dilakukan pbenanggulangan secara cepat dan tepat untuk memutus rantai penularan melalui Fogging fokus serta memberi himbauan kepada masyarakat agar melakukan PSN 3M Plus dengan cara antara lain.

Pertama, Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi/wc, drum, dan tempat lain yang bisa membuat nyamuk bersarang seminggu sekali.

Kedua, Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti gentong air/ tempayan, dan lain-lain.

Ketiga atau M3, Memanfaatkan atau mendaur ulangn barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan.

Lanjut Sinaga, kegiatan Plus lainya, Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat tempat lainnya yang sejenisnya seminggu sekali.

Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar /rusak dan menutup lubang-lubang pada potongan bambu /pohon atau lain dengan tanah dan lain-lain.

Selanjutnya, menaburkan bubuk larvasida, di tempat-tempat yang sulit dikuras atau di daerah yang sulit air.

Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak-bak penampungan air, memasang kawat kasa, menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar, mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang yang memadai dan menggunakan kelambu.

“Intinya tetap lakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin. Satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik,”ungkap Sinaga.

Ditanya soal penyebaran DBD yang paling tinggi, Budi Jurnarman Sinaga menjelaskan, berdasarkan wilayah kerja.

“Yang paling banyak dari wilayah kerja Pematang Panjang sampai bulan Juni,”jawab Sinaga.

Berdasarkan data dari Dinkes P2KB, penderita DPD 72 orang sampai bulan Juni 2023 dari 15 Puskesmas di 12 kecamatan se Kabupaten Batubara.

Dari jumlah itu, laki-laki 32 orang dan perempuan 40 orang.

Untuk yang tertinggi DBD adalah Puskesmas Pematang Panjang, total 14 orang, disusul Puskesmas Lima Puluh 12 orang.

Kemudian, Puskesmas Simpang Dolok sebanyak 8 orang, Puskesmas Petatal 7 orang dan Puskesmas Labuhan Ruku 6 orang.

Selanjutnya, Puskesmas Panguragan 4 orang, Puskesmas Sei Suka 4 orang, Puskesmas Lalang 3 orang, Puskesmas Laut Tador 4 orang, Puskesmas Indrapura 4 orang.

Puskesmas Kedai Sianam 2 orang, Puskesmas Tanjung Tiram 1 orang, Puskesmas Sei Bejangkar 1 orang, Puskesmas Sei Balai 2 orang dan terakhir Puskesmas Ujung Kubu tidak ada yang terjangkit DBD atau Nol.(red01)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *