Pemprov Sumut Rakor Penanganan Pengungsi Rohingya

Foto:Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Basarin Yunus Tanjung saat memimpin Rakor penanganan pengungsi Rohingya.(foto. Diskominfo Sumut)

MEDAN.Ersyah.com l Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) Rapat koordinasi (Rakor) penanganan pengungsi Rohingya, Jum’at (5/1/2024) Ruang Rapat, Lantai 2, Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30, Medan.

Dalam pertemuan itu membahas untuk menghimpun informasi, menyusul keberadaan para pengungsi Rohingya di Desa Kwala Besar, Pantai Camar Karang Gading, Deliserdang.

iklan

iklan

Turut dalam Rakor, Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum Politik dan Pemerintahan Effendy Pohan, Kepala Satpol PP Sumut Mahfullah Pratama, Pemkab Deliserdang, UNHCR dan lainnya.

iklan

Pejabat Gubernur Sumut Hassanudin melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Basarin Yunus Tanjung yang memimpin Rakor menyampaikan semua data keberadaan pengungsi Rohingya sudah dihimpun.

“Kita telah menghimpun informasi dari semua instansi dan lembaga swadaya masyarakat, serta badan yang ditunjuk PBB seperti UNHCR, Pengungsi Rohingya ini sudah kurang lebih lima hari di sini, untuk penanganan kedaruratan sudah ada bantuan makanan dan lain-lain,”ujarnya.

Basarin Yunus Tanjung menyebutkan, selain itu telah dilakukan antisipasi gesekan antara masyarakat lokal dan pengungsi. Aparat keamanan, Pemerintah Kabupaten Deliserdang dan lainnya, bersama-sama menjaga keamanan di area pengungsi tersebut.

“Isu-isu (pro dan kontra) sudah masuk, sejak awal kita sudah mengantisipasi gesekan antara masyarakat lokal dengan pengungsi, sudah ada pengamanan dari TNI, Pemerintah Kabupaten, nantinya informasi yang berkembang di sana jadi pertimbangan untuk kita tangani selanjutnya,”kata Basarin.

Pemprov Sumut juga akan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak dalam penanganan pengungsi dan terus melihat perkembangan yang terjadi.

Protection Associate United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Oktina Hafanti mengatakan, pihaknya telah menyalurkan makanan dan lainnya serta terus mendukung apa yang dilakukan pemerintah kabupaten dan provinsi.

Oktina menjelaskan, biasanya dalam penanganan pengungsi, UNHCR biasanya memberikan solusi panjang seperti makanan dan minuman. Ia juga mengaku pihaknya tidak bisa sendiri mengatasi pengungsi.

“Tentu saja kita tidak bisa sendiri, mesti didukung Pemerintah Indonesia,” kata Oktina.

Berdasarkan data UNHCR, jumlah pengungsi yang mendarat di Deliserdang berjumlah sebanyak 157. Pengungsi tersebut terdiri dari orang dewasa, anak-anak, bayi dan balita.(red01/RH)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *