Inalum Unit Paritohan Terus Jaga dan Merawat Pesisir Toba

PT Inalum unit PLTA Paritohan dan Kawasan Danau Toba.(foto. Humas Inalum)

BATUBARA.Ersyah.com l Kerja keras rekan-rekan yang berada di unit PLTA Paritohan dan Kawasan Danau Toba semata-mata bekerja untuk menjaga ekosistem sekitar sekaligus menjaga lingkungan agar pasokan energi yang menjadi tulang punggung operasional tetap terjaga.

Bahkan dalam periode 2019-2023, PT Inalum bergerak aktif menjaga keanekaragaman hayati flora-fauna di kawasan PLTA Paritohan dan Kawasan Danau Toba.

iklan

iklan

Hal ini senada dengan visi TJSL Inalum dan Sustainability Pathway Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID).

iklan

“Beberapa program besar yang dilakukan PLTA Unit Paritohan dalam menjaga ekosistem dan lingkungan sekitar PLTA, ini dibentuk usaha Inalum mewujudkan sustainability operasional yang ramah lingkungan. Perusahaan melakukan program tersebut kolaborasi dan sinergi bersama seluruh elemen masyarakat, sehingga keberadaan lingkungan tetap bersanding sekaligus ketersediaan energi untuk operasional peleburan tetap terjaga,”ujar Corporate Secretary Inalum Mahyaruddin Ende menyampaikan kepada wartawan, Rabu (17/1/2024).

Dijelaskan, program keberlanjutan yang dilaksanakan adalah komitmen perusahaan dalam membangun masa depan yang berkelanjutan. Inalum memprioritaskan pelestarian lingkungan, mengedepankan tanggung jawab sosial, mempertahankan praktik tata kelola yang efektif, membina hubungan yang kuat dengan investor, serta menyampaikan laporan keberlanjutan yang transparan.

“Dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip ini, perusahaan memastikan keberlanjutan dan dampak positif dari kegiatan operasional perusahaan, serta berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat lokal dan masyarakat luas,”kata Ende.

Program-program yang dilaksanakan antara lain,

Program Konservasi Danau Toba, yang  bertujuan mengembalikan fungsi Daerah Tangkapan Air (DTA) Kawasan Danau Toba sebagai daerah penyangga ketersediaan dan kestabilan level air Danau Toba. Tidak hanya menanam pohon, tetapi juga dilakukan pemeliharaan, monitoring dan evaluasi. Untuk ini total pada tahun 2023 sebanyak 668.880 pohon telah tertanam yang terdiri dari 25 jenis spesies di lahan 1.436,8 hektar.

“Pohon yang ditanam merupakan pohon buah-buahan berkayu dan hasil penanamannya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sehingga secara tidak langsung program ini melibatkan peran aktif masyarakat,”sebut Ende.

Untuk optimalisasi pembibitan pohon, dari awal kegiatan penanaman pohon dengan bibit tanaman yang sudah siap akan ditanam di sekitar lokasi perusahaan. Bibt tanaman juga dibagikan kepada masyarakat sekitar agar dapat dimanfaatkan.

“Tercatat telah melakukan pembibitan untuk 4.418 spesies di lahan 0.10 hektar,”ucap Ende.

Sementara dibidang pemberdayaan ikan jurung dengan keberadaan di Sungai Asahan mulai terancam, karena masyarakat sekitar menangkap tanpa melakukan budidaya atau pengembangbiakan.

“Melalui program ini dengan mengusung konsep ex-situ, berhasil menghadirkan 1.352 ikan jurung di lahan 0,15 hektar,”tambanya.

Bindang taman kehati perumahan PLTA Paritohan, melakukan program penanaman pohon endemik di lahan seluas 4 hektar dan pada tahun 2023, ada 700 pohon berhasil ditanam yang berasal dari 5 spesies seperti, kemenyan, andaliman, sotul, teratai, dan klambang.

Terakhir, pembibitan tanaman multi purpose tree species, karena sebagai Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba, lahan yang saat ini ada masih bisa dikatakan cukup kritis disebabkan adanya pembangunan dan penebangan liar. PT Inalum bekerjasama dengan Yayasan Warisan Hidup Sumatera (WHIS) melakukan pembibitan tanaman di Kebun Raya Samosir.

“Totalnya ada 17.000 pohon yang di tanam dengan jenis multi purposes tree species. Inalum terus jaga dan merawat pesisir Danau Toba,”papar Ende.(mn)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *